Menteri ATR/Kepala BPN Ajak Generasi Muda Islam Untuk Semangat Berwirausaha

  • Bagikan

Porosnusantara.co.id – Dalam perkembangannya masjid tidak hanya berfokus pada kegiatan edukasi keagamaan namun Masjid juga dapat digunakan untuk kegiatan perekonomian umat muslim, untuk itu dalam upaya memakmurkan Masjid melalui bidang perekonomian, generasi muda Islam harus proaktif dalam menjalankan kegiatan di bidang ekonomi khususnya di lingkungan Masjid. Aspek ekonomi yang selama ini kurang diperhatikan, menjadi latar belakang fokus dari organisasi Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk membentuk forum ekonomi anak muda Indonesia yang kemudian disebut Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF).

DMI melalui ISYEF mencoba untuk mengajak generasi muda kembali ke masjid dan kemudian membuat masjid menjadi instrumen dalam mengembangkan aspek ekonomi, seperti halnya memiliki usaha, membuka lapangan pekerjaan, dan mandiri secara ekonomi.

Pada kegiatan Khatam Fest 2019 yang diadakan di Masjid Raya Baiturrahman, Aceh, Selasa (14/2), Sekretaris ISYEF Andi Ashadi mengatakan, Khatam Fest 2019 digelar untuk membangkitkan semangat wira usaha generasi muda, sehingga menjadi pelaku ekonomi. “Khatam Fest ini juga mengajak masjid membangun pusat ekonominya. Keuntungan pusat ekonomi bisa digunakan untuk kegiatan remaja masjid. Dan ini juga bagian dari membangun jiwa wirausaha generasi muda Islam,” ucapnya.

Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A. Djalil yang juga selaku ketua DMI dalam sambutannya mengajak generasi muda islam untuk semangat berwirausaha sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. “Kalau kita lihat ke depan, kesempatan kita sangat banyak sekali untuk menciptakan lapangan kerja secara kreatif dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital,” kata Sofyan.

Di masa perkembangan teknologi digital sekarang ini menurut Sofyan A. Djalil dapat memberikan kesempatan berwirausaha bagi siapa saja yang bisa memanfaatkan peluang usaha yang bisa dilihat dengan memiliki semangat berwirausaha. “Yang terpenting, apapun produk yang kalian buat, kualitas harus diutamakan,” tambahnya.

Dalam menumbuhkan semangat berwirausaha, Sofyan A. Djalil memberikan masukan kepada seluruh peserta yang hadir. Pertama harus memiliki keinginan yang besar, misalnya keinginan untuk menciptakan nilai tambah atau keinginan untuk berinovasi. Kedua harus memiliki sikap yang baik contohnya dapat menerima saran dan pendapat orang lain. Dan terakhir harus jujur dalam menggunakan uang maupun menjaga kualitas karena kejujuran adalah kunci yang paling penting untuk menjalankan sebuah usaha.

“Karena bisnis model orang jujur beda dengan yang tidak jujur. Kalau khawatir ada orang yang tidak jujur maka perlu pengacara, akuntan, asuransi atau kontrak yang panjang untuk melindungi usahanya dari kemungkinan ditipu, tetapi kalau jujur tidak memerlukan itu semua dan jadi lebih efisien dalam berusaha,” jelas Sofyan. (Red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *