Kembangkan Benih Kentang dan Krisan, Usaha Agribisnis Menjanjikan Masyarakat Gowa

Porosnusantara.co.id – Jauh merantau hingga Sulawesi Selatan, Andi Narizwan (35 tahun), pemuda yang lahir dan dibesarkan di Pengalengan – Jawa barat ini menjatuhkan tapak bisnisnya di dataran tinggi Malino di Gowa. Warga di sekitar Malino lebih familiar memanggil Andi Narizwan dengan sebutan “Asep”.

Melalui badan usaha bernama PB. Paguyupan Putra, Andi Narizwan mengepakkan sayap bisnisnya di Gowa. PB Paguyuban Putra didirikan pada 2013 dan beralamat di Bullu Ballea, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa. Jenis usaha yang dikembangkan adalah penangkaran benih bunga krisan dan kentang.

BACA JUGA  Anggota Bawaslu Way Kanan, Hadiri Rapat Koordinasi Nasional Jelang Netralisir ASN Pada Pilkada Serentak 2024

“Kehadiran PB Paguyupan Putra ini cukup memberi semangat dan warna baru kepada usaha agribisnis krisan maupun kentang di Malino. Setidaknya melalui inovasi teknologi produksi benih dan budidaya yang dilakukan oleh Pak Asep ini. Para petani dan pelaku usaha krisan dan kentang disini penuh dengan tantangan dan hasilnya sangat menjanjikan,” kata Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Gowa, ST Hasnawati.

BACA JUGA  Danmentar Akmil Beri Arahan Inspiratif Kepada Taruna Akmil

Atas usaha menumbuhkembangkan penangkaran benih bersama petani Kabupaten Gowa, Andi diganjar sejumlah penghargaan di antaranya pin emas Pemuda Agro Inovator Teladan tingkat nasional 2017 dari Badan Litbang Kementerian Pertanian dan UMKM Kreatif 2017 dari Kementerian Perdagangan tahun 2017.

Penghargaan lainnya seperti Juara 1 Stan Perbenihan Terbaik dari BPSB Provinsi Sulawesi Selatan pada 2018 dan Penerimaan Penghargaan Penangkar Benih Florikultura Teladan Tingkat Nasional pada 2018 dari Balai Penelitian Tanaman Hias.

BACA JUGA  Kasad Resmikan Brigade Kavaleri 1/ Limpung Alugoro, Brigkav Pertama Di Indonesia

“PB Paguyupan Putra merupakan model penangkar benih hortikultura ideal, ditunjang sarana dan prasarana produksi benih yang tergolong modern dan SDM yang kompeten serta memiliki jiwa enterpreneurship yang tinggi,” ujar Langgeng Muhono, Kasi Produksi Benih Hortikultura Ditjen Hortikultura.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *