Porosnusantara.co.id, Sawahlunto – Inovasi Pemerintah Kota Sawahlunto dengan dukungan masyarakat ‘Kota Arang’ itu dalam memanfaatkan kawasan bekas lahan pertambangan batu bara menjadi destinasi wisata kini diapresiasi secara nasional. Bukti terbarunya, pada ajang Indonesia Innovation Award 2019, Sawahlunto menyabet 2 penghargaan sekaligus, yakni untuk kategori kepala daerah (walikota) dan Pemerintah Kota (Pemko).
Indonesia Innovation Award merupakan ajang apresiasi bagi sektoral Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pemerintah Daerah dan Kepala Daerah yang secara aktif melakukan terobosan (inovasi) nyata dalam memberdayakan potensi – potensi maupun peluang untuk pembangunan.
Kota Sawahlunto dalam mengikuti penilaian Indonesia Innovation Award ini maju dengan mengusulkan inovasi kepala daerah dan pemerintah daerah setempat dalam memanfaatkan lahan bekas pertambangan batu bara di kawasan Kandih.
Walikota Sawahlunto Deri Asta menerima kedua penghargaan untuk ‘Kota Arang’ tersebut di Jakarta, Kamis 25 April 2019. Penghargaan itu diserahkan secara simbolis oleh Wakil Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Syarif Fasha.
Dikatakan Syarif Fasha, terpilihnya Walikota dan Pemko Sawahlunto tersebut telah melalui penilaian yang cukup panjang dan ketat dari tim juri penilai yang diketuai oleh Dr. Ir. Ophirtus Sumule, DEA (Direktur Sistem Inovasi Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi/Kemenristekdikti RI).
“Selamat untuk Walikota, Pemko dan tentu saja seluruh masyarakat Kota Sawahlunto. Kinerja dan inovasi yang dilakukannya diganjar dengan penghargaan ini. Patut berbangga, karena di tahun ini kita proses penilaian sudah lebih ketat dan profesional, karena kita juga sudah melibatkan akademisi dari Universitas Bina Nusantara (Binus), Universitas Gunadarma dan ICT Institute. Kemudian juga berpartisipasi dalam penilaian ini lembaga market research yakni Alvara Indonesia, dan lainnya,” kata Syarif Fasha, Wakil Ketua APEKSI yang juga merupakan Walikota Jambi.