Porosnusantara.co.id, Jakarta – Peringatan hari Kartini telah menjadi momentum penting bagi kaum perempuan untuk berani bangkit mencapai kemandirian serta kedudukan yang setara dengan kaum laki-laki. Perjuangan ini dilakukan oleh pejuang perempuan Indonesia, Raden Ajeng Kartini, wanita kelahiran Jepara 21 April 1879. Kartini dikenal sebagai pelopor lahirnya kebangkitan kaum hawa dengan prinsip untuk memperjuangkan eksistensi perempuan.
Di era modern saat ini, perempuan Indonesia semakin bangkit dan mandiri. Sesuai dengan buku Kartini “Habis Gelap Terbitlah Terang” Kartini era modern sudah bisa menjadi pemimpin dan menempati posisi strategis. Memperingati Hari Kartini maka dapat dilihat kembali sejauh mana kemajuan peran perempuan dalam pembangunan dari masa ke masa yang dikaitkan dengan cita-cita Kartini. Sehingga semangat Kartini dapat meningkatkan kemandirian dan profesionalisme kaum perempuan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum IKAWATI Kementerian ATR/BPN Ratna Megawangi Sofyan A. Djalil dalam sambutannya pada Acara Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati (IKAWATI) Pusat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dengan tema “Dengan Semangat Kartini Kita Tingkatkan Eksistensi Perempuan untuk Meraih Peluang Dalam Menghadapi Tantangan Kedepan” Jumat (26/4) di Aula Prona Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Jakarta.
Lebih lanjut Ratna Megawangi Sofyan A. Djalil mengatakan tantangan ke depan bagi kaum perempuan itu semakin berat. “Baik itu tantangan dalam menjalani peran sebagai ibu dalam mendidik anak-anak serta situasi global dan perkembangan teknologi saat ini maupun dalam menjalani peran sebagai istri,” ungkap Ratna Megawangi Sofyan A. Djalil.