Menristekdikti: PTN BH Harus Bisa Jadi Leading University Read

Porosnusantara.co.id, Semarang – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyampaikan 11 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) harus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), riset dan inovasi agar dapat bersaing di tingkat dunia. Saat ini dari 11 PTN BH, baru 3 yang masuk ke peringkat 500 besar dunia yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada.

“Harapan publik pada PTN BH yaitu menjadi ‘Leading University’ di Indonesia dan menjadi pemacu peningkatan daya saing dan kesejahteraan. Adapun beberapa program strategis yang harus dijalankan yaitu penguatan riset dan inovasi, pengembangan sumber daya, implementasi revolusi industri 4.0 dan penguatan excellent teaching dan learning,” ujar Menristekdikti saat membuka Sidang Komisi C Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MSA PTN-BH) di Semarang, Jawa Tengah, Senin (01/04/2019).

BACA JUGA  Polsek Tanjung duren bergerak cepat amankan 2 penganiaya pelajar.

Menteri Nasir berharap dengan menjalankan program strategis yang telah dicanangkan Kemenristekdikti, seluruh PTN BH dapat masuk ke peringkat 500 besar dunia.

BACA JUGA  Paskah Membawa Kemenangan Bagi Umat Kristiani

“PTNBH kami anggap sudah memiliki visi dan sarana yang maju. Kami dorong terus agar bisa masuk 500 besar semua,” imbuh Menteri Nasir.

Menteri Nasir menambahkan untuk mencapai harapan publik dengan program-program strategis yang dijalankan maka PTNBH memerlukan ‘governance’ yang baik termasuk pembagian kerja organ MWA, Rektor dan Senat. Perlu dicermati juga apakah ‘governance’ yang ada telah memberikan penggunaan sumberdaya yang ada termasuk para dosen sehingga menghasilkan layanan tri dharma pendidikan tinggi dan pengembangan iptek yang optimal.

BACA JUGA  Menkumham RI Motivasi Warga Binaan Lapas yang Sudah Bebas.

Menteri Nasir sampaikan lebih lanjut kepada delegasi dari 11 PTN-BH di Indonesia bahwa negara yang maju bukanlah negara yang memiliki jumlah penduduk besar maupun luas wilayahnya, melainkan mereka yang berinovasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *