Porosnusantara.co.id, Kupang – Sekitar 10.000 peserta lintas instansi maupun pelajar/mahasiswa bakal “gegerkan” arena Car Free Day, di Jalan El Tari Kupang, NTT, Sabtu (2/3/2019). Pada hari itu, akan digelar Festival Sarung Tenun NTT yang digagas Dekranasda NTT dengan mengusung tema : Sarung Tenun NTT Identitas Budaya, Pemersatu Bangsa.
Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan hal ini pada jumpa pers dengan para wartawan di Kantor gubernur NTT, Senin (25/2/2019).
Julie menjelaskan, tenun ikat NTT merupakan suatu hasil karya cipta, rasa dan karsa kekayaan intelektual yang bernilai tinggi. Hasil kreasi kaum perempuan di pelosok Flobamorata memiliki corak ragam yang unik dan telah dikenal serta diapresiasi secara nasional dan internasional. Untuk mempromosikan kain tenun NTT kepada masyarakat luas sekaligus membangkitkan rasa cinta generasi muda dan kalangan milenial, maka Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT menggelar Festival Sarung Tenun NTT di Arena Car Free Day. Acara yang dilaksanakan pada Sabtu (2/3/2019) pukul 10.00 wita ini berlangsung selama 4 jam dengan tema : Sarung Tenun NTT Identitas Budaya, Pemersatu Bangsa.
Dijelaskannya, kegiatan ini akan melibatkan 10.000 peserta yang terinci, perangkat daerah lingkup Provinsi NTT sebanyak 2.000 orang, perangkat daerah Kota Kupang 500 orang, TNI/Polri 500 orang, instansi vertikal 500 orang, organisasi wanita 500 orang, kelompok etnis 300 orang, BUMN/BUMD 700 orang serta pelajar/mahasiswa 5.000 orang. Semua peserta diwajibkan mengenakan baju kaos putih dengan sarung tenun NTT.
Menurut Julie, beberapa kegiatan dalam acara tersebut adalah NTT menari 1.800 orang pelajar, tarian massal Flobamora seperti Gawi, Dolo-dolo, Jai dan Tebe, bazar makanan aneka kelor dari UMKN, instansi tenun, paduan suara pelajar 2.000 orang, musik tradisional dan olahraga bersarung.