Bengkulu- Poros Nusantara – KRI Kurau 856 yang merupakan kapal perang TNI AL merapat di pelabuhan pulau Baai kemarin (11/03/2018), kedatangan kapal ini guna mendukung kekuatan Lanal Bengkulu dalam mengamankan potensi komplit nelayan trawl yang sedang terjadi.
Kami diperintahkan langsung untuk mengamankan. Trawl sendiri sudah dilarang, banyak laporan trawl masih beroperasi (beberapa waktu lalu, red); kata Komandan KRI Kurau 856 Mayor Laut (P) Avissema Herlambang.
Kapal ini akan berpatroli satu minggu kedepan. Mengangkut 35 personil selalu siap siaga jika kembali terjadi konflik tersebut Semenjak diresmikan sudah mencapai 70 kapal baik kapal besar , super tang maupun kapal nelayan yang kami periksa ” tetang Avissema, Kapal Kurau 856 dipersenjatai satu meriam berukuran 30 mm OTO melara. ditambah dengan meriam kiri – kanan berukuran 12,7 meter.
Kecepatan kapal ini mampu mencapai 18 knot dengan kecepatan maksimal 24 knot. “Dalam pengamanan yang kita lakukan , kita tidak terlalu mengunakan senjata yang maksimal, kita pakai sofl weapon seperti baton dan jenis lainnya. Intinya kita hanya menghalang dan yang paling penting kita lakukan koordinasi dan pendekatan terhadap nelayan,” jelas Avissema.
Kapal ini juga dilengkapi dengan radar seluas 96 mil. Selain itu patroli terus dilakukan siang malam, Sebab bukan hanya kerawanan konflik nelayan saja yang dihadapi, Melainkan masuknya kapal asing keperairan Bengkulu. ” Laut Bengkulu juga rawan dengan penyeludupan narkoba” ucap Avissema.
Sementara itu Danlanal Bengkulu Letkol Laut (P) Agus Izzudin,ST mengatakan “ kedatangan KRI 856 ini diharapkan mampu memberikan bantuan dan mendukung kekuatan Danlanal Bengkulu. Sebab patroli yang dilakukan juga memakan jarak dan itu membutuhkan KRI untuk menjangkaunya. Kita ketahui saat ini perairan di Bengkulu masih terjadi konflik nelayan trawl dan tradisional. Kita sudah sampaikan ke komando atas untuk pembinaan kekuatan di Lanal Bengkulu. Karena memang kami ada keterbatasan, Laut kita behadapan dengan Laut samudra”. Ujar Letkol Laut