TIBA DI TELUK BAYUR, KRI BIMA SUCI DISAMBUT MERIAH WARGA PADANG

PADANG, POROS NUSANTARA  –  Sumbar-Setelah melakukan pelayaran dari Kota Vigo, Spanyol  pada 18 September 2017, akhirnya  KRI Bima Suci memasuki wilayah Indonesia yang mana Kota Padang menjadi wilayah pertama di Indonesia yang disinggahi.

Kedatangan kapal layar latih pengganti KRI Dewa Ruci di Teluk Bayur, Kota Padang ini mendapat sambutan meriah dari masyarakat Padang baik pelajar maupun masyarakat umum (08/11).

Komandan Lantamal II Padang, Laksmana Pertama Agus Sulaeman mengatakan bahwa KRI Bima Suci ini akan berada di Padang dari tanggal 8-11 November 2017 sebelum nantinya bertolak ke Jakarta guna diterima secara resmi di Indonesia. “Selama kurun waktu tersebut nantinya masyarakat Padang dapat datang dan melihat langsung kapal kebanggaan anak bangsa tersebut”, ujarnya.

BACA JUGA  DINAS KEHUTANAN PROV LAKUKAN OPERASI SIMPATIK

Selain itu selama 4 hari di Kota Padang akan diselenggarakan serangkaian kegiatan seperti halnya Kirab Kota dari Kantor Gubernur Sumbar sampai Monumen Perdamaian, hingga peringatan hari Pahlawan 10 November.

“Kirab yang nantinya akan diselenggarakan tersebut merupakan tradisi dari Taruna/Taruni AAL sebagai pengenalan ke masyarakat umum maupun mengajak siswa-siswi agar tertarik bergabung di AAL”, jelasnya.

BACA JUGA  Ustaz Sambo Dipanggil Polisi Terkait Kasus Makar

Sementara di dalam KRI tersebut terdapat ABK, Taruna dan Taruni sebanyak 116 personil, 66 personil TNI AL serta mekanik dari Spanyol.

Sedangkan Komandan KRI Bima Suci, Letkol Laut Widyatmoko menjelaskan bahwa KRI Bima Suci ini berangkat dari Spanyol pada 18 September 2017 dan melewati Italia, Mesir, Arab Saudi, Oman dan Colombo.

BACA JUGA  Melantik 40 Orang Mediator / Ajudikator / Konsiliator / Arbiter di Wilayah Hukum DKI Jakarta Sabela Gayo, S.H., M.A., Ph.D. (Presiden Dewan Sengketa Indonesia)

Letkol Laut Widyatmoko menjelaskan bahwa KRI Bima Suci ini lebih modern dan kuat karena dimensi layar, luas, panjang dan lebarnya memenuhi syarat untuk mengarungi samudera.

Pihaknya juga menambahkan dalam perjalanannya tersebut terdapat beberapa gelombang besar 2-5 Meter khususnya di Laut Mediterania, Laut Merah dan Samudera Hindia, ungkapnya. “Kita juga sangat mewaspadai adanya perompak Somalia di Teluk Aden mengingat di KRI Bima Suci ini hanya terdapat senjata dari personil”, jelasnya.

(Laporan : Andi/Risang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *