SAWAHLUNTO, POROS NUSANTARA – Sumbar-Event Sawahlunto Internasional Music Festival atau yang dikenal SIMFes tahun 2017 telah resmi digelar di Lapangan Segitiga Sawahlunto (04/11) selama 2 hari mulai 4-5 November 2017. Event SIMFes 2017 kali ini mengusung tema Fullmoon Heritage Wonderland mengingat sekaligus bertepatan dengan bulan purnama terbesar di tahun 2017.
“Timing yang dimaksud karena pada 4-5 November 2017 bertepatan dengan bulan purnama terbesar di tahun 2017”. Sedangkan venue dan artistic disini artinya merupakan benar benar acara festival dan bukan seremonial dan poin terakhir yakni edukasi dikarenakan terdapat workshop-workshop”, jelasnya.
Pihaknya juga berterimakasih kepada seluruh pihak atas dukungan dan terselenggaranya SIMFes 2017 ini.
Sementara Pembantu Rektor I, Ediwar yang turut hadir sebagai perwakilan ISI Padang Panjang mengatakan bahwa pihak ISI Padang Panjang dengan Kota Sawahunto selama ini telah lama bekerja sama dalam pembangunan bidang kesenian. “Kota Sawahlunto dengan ISI Padang Panjang seperti ibarat adik-kakak dalam kerja sama bidang kesenian”, ungkapnya.
Pihaknya juga menilai bahwa pentingnya keberlanjutan dalam kerja sama, sehingga pihak ISI Padang Panjang akan melanjutkan kerja sama melalui perpanjangan MOU yang telah berakhir pada tahun lalu, tutupnya.
Sedangkan dalam sambutannya, Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf mengatakan bahwa dengan adanya SIMFes dapat berdampak positif / multiplayer effect kepada masyarakat Sawahlunto sendiri. Sementara dengan adanya 20 pelajar yang menjadi volunteer zero waste juga diharapkan dapat terus mengawali dan mengawasi agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan karena Kota Sawahlunto telah meraih adipura untuk pertama kalinya.
Kegiatan SIMFes dilanjutkan dengan penandatanganan MOU antara Pemkot Sawahlunto dengan ISI Padang Panjang dalam pengembangan seni budaya.
Dalam kegiatan SIMFes hari pertama ini turut dimeriahkan oleh musisi seperti Lalang dari Padang, Sisir Tanah dari Yogyakarta, Hototo Ska dari Padang, Oktivi Ansamble Music dari Padang, hingga Daood “Debu”.
(Laporan : Yanto/Risang)