KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA SAWAHLUNTO TIAP TAHUN MENINGKAT

SAWAHLUNTO, POROS NUSANTARA  –  Jumlah kunjungan wisatawan, khususnya domestik ke wilayah Kota Sawahlunto selama tahun 2016 terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, dengan jumlah angka sekitar 858 ribu pengunjung.

Sementara pada tahun 2015 jumlah wisatawan ke wilayah Kota Sawahlunto sekitar 760 ribu pengunjung.

“Penghitungan jumlah wisatawan ke wilayah Kota Sawahlunto tersebut dihitung dari akumulasi jumlah tiket di beberapa destinasi wisata yang terjual dan dari event yang digelar di Kota Sawahlunto,“ kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Sawahlunto, Efriyanto.

BACA JUGA  Tampuk Pimpinan Berganti, TNI AD Gelar Upacara Sertijab Kasad

Menurut Efriyanto, sektor wisata di Kota Sawahlunto berbeda dengan wilayah lainnya dan tidak jarang ditemui di wilayah lain, mengingat terdapat wisata bekas tambang maupun objek wisata heritage bekas peninggalan Belanda.

Pihaknya menambahkan, terus berupaya untuk meningkatkan sektor pariwisata di Kota Sawahlunto melalui peningkatan infrastruktur, baik di wilayah Puncak Cemara, wisata camping ground, maupun daerah pariwisata lainnya di Kota Sawahlunto.

BACA JUGA  Anggota DPRD Provinsi Lampung Dari Praksi PKB Kunker Ke DPRD Jawa Barat Dan Banten

Sementara untuk meningkatkan jumlah wisatawan ke Sawahlunto, Disparpora setempat secara rutin menggelar event setiap tahunnya baik skala lokal, nasional dan internasional.

Disparpora Sawahlunto dalam mengembangkan potensi pariwisata di Kota Sawahlunto telah mengelompokkan menjadi tiga zona, yaitu zona selatan (destinasi wisata kuliner, souvenir, dan jasa yang merupakan pintu masuk Kota Sawahlunto), zona utara (wisata taman satwa kandi/wilayah bekas operasional tambang), dan zona utara (destinasi wisata sejarah dan religi di Kec. Talawi).

BACA JUGA  Diduga Oknum RW Lecehkan Tugas Seorang Wartawan Dan LSM

Potensi wisata di Kota Sawahlunto sendiri beraneka ragam, diantaranya makam M. Yamin di Kec. Talawi, waterboom Sawahlunto, wisata kandhi, puncak cemara, bekas tambang lobang Mbah Soero, museum gudang ransoem dan lain-lain

(Laporan : Andi/Risang)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *