SOLOK SELATAN, POROS NUSANTARA – Pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan masyarakat baik itu jalan, jembatan dan fasilitas lainnya. Dengan dibangunnya infrastruktur yang layak tentu akan berdampak pada perkembangan ekonomi masyarakt itu sendiri. Dua jorong di nagari Pakan Rabaa Tengah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD) saat ini sangat membutuhkan infrastruktur jembatan yaitu Jorong Batang Limpauang dan Jorong Kandang Banyia.
Seorang tokoh masyarakat Pono di Jorong Batang Limpauang menyampaikan pada Poros Nusantara “Jembatan yang menghubungkan kedua jorong tersebut pernah digarap pembangunannya 9 tahun yang lalu waktu itu dikerjakan Boment (Bantalan Jembatan), atau pondasi untuk jembatan. Jembatan itu kata Pono sampai berita ini diturunkan tidak pernah dilanjutkan lagi pembangunannya alias mangkrak. Sedangkan jalan menuju jembatan dari jalan nasional sudah dibangun dan masyarakat sudah menyerahkan lahan mereka kalau itu memang diperlukan.
Jembatan yang menghubungkan Jorong Kandang Banyia dengan Jorong Batang Limpauang yang membentang diatas sungai Batang Suliti memang sangat dibutuhkan masyarakat di Dua Jorong tersebut lanjut Pono “Sekarang kami mau berpergian ke sawah maupun ke ladang kami harus memutar jalan cukup jauh seperti ke jembatan Balai Akad atau jembatan di Pakan Rabaa yang menempuh jarak lebih kurang 2,5 km dari Jorong kami terang Pono.
Pemuka masyarakat Kandang Banyia Anto juga menyampaikan hal yang sama “Masyarakat kandang Banyia memang sangat butuh jembatan pasalnya untuk berpergian baik itu ke ibukota Kecamatan maupun ke pasar Kecamatan masyarakat kami harus memutar jalan sepanjang 2,5 km, padahal kalau jembatan ini dibangun kami tak perlu memutar jalan sejauh itu dan itu sangat menghemat waktu tempuh untuk sampai di Ibukota Kecamatan.
Hasil penelusuran Poros Nusantara di lapangan Jorong Kandang Banyia merupakan pemekaran dari Jorong Batang Limpauang yang terletak di sebelah utara ibukota kecamatan KPGD, Solok Selatan dipisahkan Sungai Batang Suliti merupakan jorong yang punya potensi baik itu perkebunannya seperti perkebunan karet rakyat,
Maupun hamparan persawahan yang cukup luas ini perlu perhatian pemerintah daerah agar mereka untuk mengangkut hasil pertaniannya dengan adanya pembangunan jembatan tersebut mereka tentu lebih leluasa membawa hasil taninya kepada pasar Kecamatan. Kepada dinas terkait seperti PUPR Kabupaten Solok Selatan, supaya meninjau ke lapangan sesegera mungkin.
Mudah-mudahan di tahun 2018 Pemkab Solok Selatan dapat menganggarkan kembali pembangunan jembatan yang menghubungkan kedua jorong tersebut, yang kini terhenti (mangkrak) yang tidak jelas apa penyebab mangkrak kelanjutan pembangunan jembatan yang sangat didambakan kedua jorong tersebut.
(Laporan : Sudirman)