MTTKAAM SUMBAR GELAR TABLIGH AKBAR DI MESJID NURUL IMAN KOTA PADANG

PADANG, POROS NUSANTARA – Sumbar-Bertempat di Masjid Agung Nurul Iman Kota Padang, Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau (MTKAAM) Sumatera Barat (Sumbar) gelar Tabligh Akbar (22/10).

Tabligh Akbar yang bertema “Hijrah dan Kiat Menggapai Surga” sendiri turut dihadiri beberapa tokoh seperti Ustad Abdul Somad (Pekanbaru), Ketua GNPF MUI Sumbar, Jel Fathullah, Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah hingga Ketua MTKAAM Sumbar, Irfianda Abidin.

Sementara itu dalam sambutannya, Ketua MTKAAM, Irfianda Abidin mengatakan bahwa kunjungan ulama besar seperti Ustad Abdul Somad ke Sumbar merupakan anugerah tersendiri. Pihaknya juga bersyukur atas tingginya antusiasme umat Islam dalam kegiatan tabligh akbar hari ini, bahkan hingga sampai ke luar masjid.

BACA JUGA  Kementan Gandeng Pemprov Sumut Gelar Operasi Pasar Bawang Putih

Sementara itu, dalam tausiahnya Ketua GNPF MUI Sumbar sekaligus presiden World Human Care (WHC), Jel Fathullah mengatakan bahwa hingga saat ini terdapat sekitar lima ratus ribu umat Muslim muslim Rohingya yang tersebar di 11 titik pengungsian wilayah perbatasan Negara Myanmar-Bangladesh.

BACA JUGA  Materi Belajar Sekolah Online Ruangguru Kini Tayang di Kanal Televisi RTV

“WHC rencananya juga akan membangun masjid di wilayah pengungsian untuk umat muslim Rohingya”, jelasnya.

Sedangkan Ustad Abdul Somad dalam tausiyahnya mengatakan bahwa Umat Islam harus memperhatikan beberapa perkara diantaranya ilmunya alim ulama, pemimpin yang adil, harta yang harus dimanfaatkan di jalan Allah maupun do’a bagi orang-orang susah yang dapat menjadi pelindung dalam menjalankan syariah.

“Ulama-ulama Indonesia maupun ulama kelas dunia banyak berasal dari etnis Minangkabau, sehingga sebagai umat Islam haruslah menghormati alim ulama tersebut salah satunya dengan menuntut ilmu dan mengembangkan ilmu tersebut”, jelasnya.

BACA JUGA  Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo Meluncurkan Buku Berjudul " Rural Ekonomics III: Menguatkan Pilar Ekonomi Desa "

Pihaknya juga menambahkan bahwa seorang ulama asal Minangkabau bernama Buya Hamka sangat dihormati dan disegani oleh lawannya, mengingat banyak ilmu yang dapat diteladani. Namun sampai saat ini dirasa belum ada pengganti Buya Hamka, ungkapnya.

(Laporan : Risang Kurniawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *