SERGAI, POROS NUSANTARA – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara, H. Hermansyah mengecam tindakan mafia judi dadu Pak Kulit yang telah menganiaya wartawan dalam melakukan peliputan. Untuk itu, dia meminta kepolisian serius mengusut kasus tersebut.
“Kita (PWI) mengecam tindakan yang dilakukan oleh mafia judi dadu tersebut. Saya minta, Polda Sumut mengusut kasus itu sampai ke akar-akarnya. Apalagi Kapolda kita sekarang, komit memberantas perjudian,” ujar Hermansyah, Jumat 8 September 2017 malam.
Apalagi kata dia, wartawan dilindungi oleh undang-undang setiap melakukan peliputan. Sudah seharusnya kepolisian juga melindungi wartawan.
“Wartawan dilindungi UU dalam melakukan tugasnya. Sudah seharusnya juga polisi melindungi wartawan dari para preman dan mafia judi itu,” katanya.
Hermansyah mengecam keras tindakan mafia perjudian Pak Kulit, yang meneror kantor redaksi salah satu media cetak di Medan. Kembali dia menegaskan kepolisian harus segera turun tangan.
“Sudah tidak jamannya lagi meneror-neror mau melakukan penyerangan. Apalagi itu dilakukan oleh mafia judi. Kita minta Polda Sumut segera mengusutnya,” kata Ketua PWI Sumut.
Hermansyah berjanji akan meneruskan kasus tersebut kepada Kapolda Sumut Irjern Paulus Waterpauw. “Kirimkan alamat tempat perjudiannya, nanti akan saya teruskan ke WA Kapolda,” pungkasnya.
Diberitakan, Muhammad Sulaiman Sembiring (39), warga Desa Negara, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang Sumut, datang melapor ke SPKT Polda Sumut, Rabu 6 September 2017.
Dia menjadi korban penganiayaan di lokasi judi dadu Pak Kulit, Jalan Talun Kenas, Desa Lantasan Baru, Kecamatan Patumbak Sumut, laporaran diterima Polda Sumut dengan bukti STTLP: 703/IX/2017/SPKT “I”.
(DR Rakyat/Dipa)