Sumba Barat, Poros Nusantara – Bali masa lalu, Labuan Bajo masa kini, Sumba masa depan demikian ujar Bupati Sumba Barat Drs. Agustinus Niga Dapawole. Bumi Merapu yang konon dulu adalah penghasil Cendana sekarang hanyalah tinggal cerita. Saat ini penghasil kacang mete, kuda Sandelwood, kain tenun. Daun merongge yang dijadikan teh herbal di Singapore ternyata didatangkan dari Bumi Merapu ini.
Investor asing berlomba-lomba berinvestasi mengelola resort di pantai Sumba Barat NTT setelah melihat kesuksesan Resort “Nini Watu” yang telah dua kali mendapat penghargaan sebagai resort terbaik dunia. Nipilima adalah daerah pantai yang cukup indah dan tengah hitz di kalangan anak-anak muda untuk dijadikan foto Instagram. Letak pantai Nipilima sebenarnya tak jauh dari resort Niniwatu arah Lambayo hanya musti melalui jalan yang lumayan memutar dengan beberapa persimpangan.
Pantai Nipilima mempunyai ciri khas dengan jerami teranyam berbentuk lima jari. Jika berniat berkunjung ke pantai tersebut musti dipersiapkan membawa driver atau tour guide orang lokal yang paham seluk beluk daerah tersebut. Karena terkadang walaupun jalannya sudah bagus namun amat sulit menemukan rambu penunjuk arah di daerah tersebut. Nama pantai itu terkadang bisa mempunyai sepuluh jenis sebutan nama. Bila di tengah jalan hendak bertanya pun tidak mudah menemukan orang.
Karena lahan kosong tak berpenghuni masih sedemikian luas. SPBU dan resto masih lumayan langka di daerah wisata pantai itu. Beda dengan di Bali. Mencari lokasi pantai Nipilima melalui Google map juga tidaklah mudah karena sinyal Simpati terkadang hilang dari peredaran. Dan sinyal XL belum ada jaringan di sana. Saat menuju pantai Nipilima itulah bertemu anak lelaki kecil tengah menuntun kuda Sandelwood dari padang penggembalaan untuk di ajak pulang ke kandang karena hari sudah sore.
Kuda, bagi orang Sumba digunakan juga sebagai alat transportasi. Juga dipakai sebagai mahar (belis), sebagai cendera mata untuk urusan adat, seperti perdamaian, dan untuk bawaan saat menghadiri upacara penguburan. Bahkan, kuda bagi orang Sumba dianggap sebagai kendaraan leluhur. Kuda kuda di Sumba hidup bebas di padang penggembalaan. Tanpa pagar. Kecuali kuda pacu yang dirawat secara khusus.
Menjadi hal yang umum bila kita mengunjungi daerah Sumba Barat NTT melihat anak-anak lelaki kecil tengah menuntun kudanya. Mereka sudah amat piawai merawat dan menunggang kuda. Semoga Pemda Sumba Barat NTT lebih menata apik daerah wisata pantainya dan melengkapi denah dengan petunjuk arah yang jelas. Sehingga memudahkan para turis domestik maupun manca negara saat berkunjung. Tambolaka, Niniwatu, Nipi Lima, Waikabubak – Summba Barat NTT
Laporan Lili Judiarti