“ABDAN SYAKURA SISWA SMA 83 ABANG BUKU JAKARTA UTARA TAHUN 2017”

Jakarta, Poros Nusantara – Malam itu 20 Agustus 2017 di Emporium Mall Pluit menjadi saksi kala saat gegap gempita riuh suara suporter dari SMA Negeri 83 Jakarta Utara memberikan semangat bagi Abdan Syakura. Ya, malam itu menjadi saksi sejarah dinobatkan Abang Buku Jakarta Utara Tahun 2017 bagi pria kelahiran Jakarta, 4 November 2000. Abdan berhasil memboyong penghargaan tersebut setelah melewati perjuangan seleksi demi seleksi. Baginya itu merupakan kebangaan sendiri karena pengukuhan tersebut dilakukan oleh orang nomor satu di kota administrasi Jakarta. Ya, malam itu Walikota Kota Adminiatrasi Jakarta Utara Bapak Drs. Husein Murad, M.Si yang baru saja beberapa hari menjadi walikota telah berdampingan dengan Abdan bersama teman-teman lain berfoto bersama.

Ketika ditanya latar belakang oleh Poros Nusantara apa yang menjadi latar belakang Abdan Syakura mengikuti kegiatan yang bernuansa kegiatan literasi ini ? Pria ini mengatakan bersyarat nuansa religi Islami, ia mengatakan :Pertama (Iqra) Bacalah! dalam agama Islam membaca merupakan sebuah kewajiban dan ayat pertama yang diturunkan, dengan membaca kita mengetahui aturan dalam Al-Quran dengan membaca kita lebih dekat dengan Allah SWT dan membaca merupakan sebuah sarana yang membuat hidup kita menjadi teratur karena sistem literatur yang terstruktur. Jawaban yang sungguh filosofi.

BACA JUGA  BPP Rana Mese Terapkan Jarwo Super, Hasil Panen Meningkat 30 persen

Lalu alasan kedua yang Abdan Syakura sampaikan adalah : Karena semangat saya mengapresiasi para pahlawan yang telah menyatukan persatuan dan kesatuan bangsa, pada dasarnya Indonesia dibangun dan dimerdekakan oleh para penggerak literasi yang suka membaca dan menginspirasi, seperti pak Soekarno yang merupakan kutu buku, pak Hatta, Kapiten Pattimura, Tan Malaka yang menulis buku yang menginspirasi, dan juga para pahlawan lainnya, serta rasa peduli saya terhadap para pemuda lainnya yang kurang peduli akan pentingnya literasi karena pengaruh globalisasi, padahal sebenarnya pemerintah khususnya pemerintah provinsi DKI telah mengeluarkan solusi perpustakaan digital yang memanfaatkan teknologi yang sudah terprogram dalam program Jakarta Smart City yang mendukung di era global ini, akan tetapi karena kurangnya publikasi, melalui Abang None Buku ini saya lebih mudah untuk berkontribusi dalam menyebar luaskan kegemaran budaya membaca untuk mengoptimalkan minat literasi, tandasnya.

BACA JUGA  Sediakan Anggaran Rp465 Miliar, Pemerintah Renovasi Masjid Istiqlal

Abdan Syakura mengikuti Abang None Buku Jakarta Utara 2017, karena Abang None Buku Jakarta Utara 2017 merupakan wadah tempat pemuda mengaktualisasikan diri dan mengoptimalkan potensi khusunya di bidang literasi, juga dorongan motivasi orang tua yang membuat saya semangat mengikuti ajang ini dan semangat saya untuk berkontribusi dalam menyebar luaskan minat literasi di masyarakat khususnya pemuda, demikian tambahnya.

Saya anak ke 3 dari 4 bersaudara, bapak saya pedagang susu kedelai ibu saya ibu rumah tangga saya tinggal di rawa indah pegangsaan dua. Abdan Syakura anak ke 3 dari 4 bersaudara, bapaknya seorang pedagang susu kedelai dan ibunya seorang ibu rumah tangga dan tinggal di Rawa Indah Pegangsaan Dua. Dari keluarga yang sederhana membuktikan bahwa prestasi bisa datang dari keluarga mana saja tidak memandang posisi dan jabatan orang tua tetapi dari teladan dan kesungguhan orang tua memberi teladan dan mendidik. Dan yang jelas sang anak mau berjuang dalam mengejar mimpinya.

BACA JUGA  KPU Padang Plenokan DPSHP Tingkat Kota Padang

Tanggal 8 September 2017 di Jakarta Covention Center akan menjadi momentum prestasi sesungguhnya bagi Jakarta Utara sebagai pembuktian dari Suku Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Utara yang dipimpin Drs. Bambang Chidir Sunarto, apakah Jakarta Utara berhasil mampu membawa prestasi Juara Umum sebagaimana prestasi sebelumnya. Dan di sinilah Abdan Syakura bersama teman-teman lainnya akan membuktikan kebanggaan mereka dengan merebut prestasi juara. Kita doakan tekad mereka demi kemajuan literasi dan masa depan generasi ini.

 Laporan : Johan Sopaheluwakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *