Penting, karena diselenggarakan setelah gelaran pilkada serentak dan jelang Rakernas partai untuk menentukan perjuangan lima tahun ke depan, dan juga memperkuat kelembagaan.
Perayaan berlangsung di Sekolah Partai, Lenteng Agung-Jakarta Selatan dengan acara inti berisi arahan dari ketum Megawati Soekarnoputeri, terkait berbagai kondisi aktual yang sedang dihadapi partai.
Dalam pidato politiknya, Megawati menyampaikan terimakasih kepada MPR RI dan Presiden Prabowo Soebianto, karena nama Ir. Soekarno dipulihkan melalui dicabutnya TAP MPR No. XXXIII/MPR/1967.
Dinyatakan, tidak ada bukti Ir. Soekarno memberikan keuntungan (kemudahan) atas terjadinya Gerakan G.30.S PKI pada tahun 1965.
Menurut Wa Ode Herlina, ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Pusat, perayaan berlangsung sederhana tapi menggelorakan kesolidan seluruh kader.
“(Perayaan) ultah kali ini jadi prakondisi menghadapi Rakernas nanti. Seperti terlihat, semua kader dari tingkatan DPP dan DPD ke bawah, semua satu gerak harmonis di bawah komando Ibu Mega,” jelas Wa Ode.
Menurut Wa Ode, komitmen PDI Perjuangan dan kerja nyata melayani rakyat jadi keunggulan partai di saat banyaknya partai saat ini.
“Melawan (cagub cawagub) yang diusung mayoritas partai, Mas Pram dan Bang Rano menang di Pilkada Jakarta. Satu putaran lagi. Bukti, jika pilkada tidak ada tekanan atau transparan, rakyat percaya kader PDI Perjuangan memiliki program untuk memperbaiki kehidupan mereka,” jelas Wa Ode.
