Maluku Utara – porosnusantara.co.id
Paska pemberhentian Kades Wayaloar Zeth Daeng oleh Bupati Basam Kasuba, dirinya memberikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kiran Tuhan Yesus Kristus menyertai dan memberkati kehidupan dan tugas-tugas di masa cuti ini.
Lanjut Zeth sebagai bawahan artinya Bupati itu adalah pimpinan kami sebagai Kades tentu saya secara pribadi harus menunjukkan sikap ke profesionalan saya bahwa saya tetap patuh pada keputusan yang di berikan kepada saya. Sekalipun kasus yang dituduhkan itu semua saya jawab dan saya klarifikasi dengan baik di hadapan DPMD maupun dihadapan Bupati Basam sendiri. Bahwa apa yang dituduhkan bahwa saya di kafe itu hura-hara dan dan habiskan uang tapi faktanya bukan seperti itu
Saya ke kafe itu karena menghadiri undangan hari ulang tahun salah satu warga saya dan pada saat itu bukan hany saya saja datang datang tetapi juga orang-orang dekat Bupati juga ada dalam kafe itu untuk ikut memeriahkan HUT warga saya, “tapi tara apa-apa hanya saya yang dong foto baru dong politisasi, saya percaya Tuhan Yesus Kristus tara buta atas perlakuan ini”. Ucapnya
Di ruang terpisah Tokoh masyarakat Obi selatan Jefry Daeng SH menanggapi permasalahan usai pemberhentian jabatan kades Wayaloar, mengatakan bahwa keluarga besar Zeth Daeng yang tersebar di beberapa desa di pulau Obi itu merasa sangat kecewa atas pemberhentian yang dilakukan oleh Basam. Semoga semoga penunjukan kades baru ini bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap perolehan suara Basam kasuba sebagai calon bupati. berikutnya perlu diketahui keluarga Zeth Daeng itu tersebar di beberapa desa di kepulauan Obi seperti Wayaloar, Ocimaloleo, Fluk, Bobo, Sum, Loleo dan Aer Mangga sehingga hal ini perlu menjadi bahan pertimbangan. Tegasnya