Bulog Masih Impor Beras 1,2 Juta Ton, Mengapa?

Jakarta – porosnusantara.co.id

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mengungkap alasan impor beras 1,2 juta ton hingga Desember 2024. Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa impor dilakukan karena sejumlah alasan.

Impor beras dilakukan demi menambal penurunan produksi beras sekaligus menjaga stabilitas stok dan harga beras di dalam negeri.

BACA JUGA  H. Okis: Herkules, Staf Ahli PD Pasar Jaya Ajak Semua Elemen Jaga Pasar Tanah Abang dan Pasar di DKI Jakarta

Beras impor akan dijadikan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), termasuk untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual Rp12.500 per kilogram.

“Kami melihat ada prospek untuk melakukan pengadaan beras dalam negeri dalam satu sampai dua bulan ke depan, terutama pada September nanti,” ujarnya, Minggu (1/9/2024).

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras nasional pada 2023 turun 1,39%, dari 31,54 juta ton pada 2022 menjadi 31,10 juta ton pada 2023.

BACA JUGA  Militer Israel Bunuh 70 Warga Palestina di Khan Younis

Menurut data BPS, produksi beras di Indonesia terus menurun yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti krisis iklim, makin berkurangnya lahan pertanian dan kondisi tanah serta akses pengairan.

BACA JUGA  Tinjau Dua Bendungan dan Daerah Irigasi di NTB, Menteri Basuki Berpesan Utamakan Aspek Kualitas, Estetika, dan Lingkungan

Produksi padi pada periode Januari hingga April 2024 turun 17,54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 22,55 juta ton.

Merujuk data Kerangka Sampel Area BPS, produksi beras pada Januari-Agustus 2024 diperkirakan mencapai 21,38 juta ton, lebih rendah 2,25 juta ton dari periode yang sama tahun lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *