Menteri Basuki: Penyiapan Lahan Relokasi dan Pembangunan Hunian Tetap Tahan Gempa di Cianjur Dimulai

Cianjur –  PorosNusantara | |Setelah memimpin Upacara Peringatan Hari Bakti PUPR ke-77 sebagai Inspektur, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono langsung bergerak ke Cianjur, Jawa Barat untuk meninjau progres penanganan pascabencana gempa  pada Sabtu, (3/12/2022). Selain telah membuka akses logistik dan mengirimkan bantuan sarana prasarana sanitasi dan air bersih untuk membantu para pengungsi selama masa tanggap darurat, Kementerian PUPR juga memulai penyiapan lahan (land clearing) dan pembangunan rumah bagi warga yang akan direlokasi pasca gempa.

BACA JUGA  Dukung Kegiatan Pariwisata DPSP Borobudur, Kementerian PUPR Percepat Pembangunan Pengendali Banjir Bandara YIA

“Sesuai dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur, kami telah memulai pembersihan dan penyiapan lahan untuk hunian tetap bagi warga yang akan direlokasi. Untuk itu kami menugaskan PT. Brantas Abipraya untuk segera bekerja, lokasinya di Cilaku sekitar 2,5 ha dan Mande sekitar 30 ha. Saat ini sedang dikerjakan 4 unit dari 200 unit Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dengan struktur tahan gempa.  Besok jumlah tenaga kerja yang dikerahkan akan mencapai 100 orang untuk percepatan,” kata Menteri Basuki. Turut berada di lapangan, Kepala BNPB RI Letjen Suharyanto dan Bupati Cianjur Herman Suherman.

BACA JUGA  Kemenkop dan UKM - Dekranas Gelar Pelatihan UKM Di Kalimantan Timur

Dikatakan Menteri Basuki, rumah tersebut akan dibangun dengan teknologi RISHA yang telah terbukti berhasil membuat bangunan dua sekolah di Cianjur tetap kokoh berdiri pasca-gempa melanda. Stock yang tersedia saat ini sekitar 2400 unit RISHA dan kita akan pasang seluruhnya di Cianjur dengan target tuntas sebelum Lebaran 2023.

BACA JUGA  Menteri Basuki Tinjau Penanganan Darurat Gempa Sumatera Barat : Kami Segera Tangani Perbaikan Fasum/Fasos

“Besok kita akan mulai pengukuran dan penyiapan lahan di  30 ha di Mande yang merupakan calon tempat tinggal bagi warga terdampak yang direlokasi. Warga ini semula tinggal di zona sabuk merah dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa dan gerakan tanah/longsor. Sangat berbahaya jika tetap tinggal di zona merah,” ujar Menteri Basuki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *