Jayapura, Porosnusantara.co.id
Diperoleh Informasi yang menyebutkan bahwa markas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) telah diborbamdir, mereka menduga menuding, TNI-Polri telah melakukan penyerangan ke markas mereka, informasi ini disampaikan Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, informasi penyerangan itu disampaikan pimpinan TPNPB Kodap III Derakma-Ndugama, Egianus Kogeya. “Penyerangan dilakukan TNI-Polri pada 29 Maret 2022, membombardir Keneyam dengan menggunakan bom mortir,” ungkapnya kepada pers, Selasa (5/4) di Nduga, Papua, info dari koresponden porosnusantara.co.id.
Atas peristiwa itu, lanjut dia, maka manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM mengumumkan berita perang untuk selama sepekan, yaitu dari 29 Maret sampai 3 April 2022. “Hal ini kami lakukan karena pekan lalu kami mengalami gangguan jaringan internet selama satu minggu,” tegasnya.
Sebby mengatakan, dalam penyerangan itu, terdengar suara ledakan bom martir sebanyak 20 kali yang diarahkan ke Markas TPNPB-OPM Alguru dari ujung Bandara Keneyam. Serangan tersebut terjadi dari subuh hingga pukul 15.30. Akibat dari serangan tersebut, Markas TPNPB-OPM Kodap III Ndugama di Alguru jadi telaga lumpur.
Sementara itu, Tudingan teroris Papua ini dibantah Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Ahmad Mustofa Kamal, ia menegaskan bahwa Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz tidak melakukan penyerangan di Keneyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga, penanganan yang dilakukan Satgas Damai Cartenz melalui pendekatan humanis.
“Tidak ada (penyerangan). Kita lebih preventif dalam giat damai cartenz, kami selalu mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan dalam menjalankan operasi damai, cara-cara kekerasan seperti yang dituduhkan oleh mereka, itu tidak pernah kami lakukan, justru yang kami lakukan adalah cara-cara persuasif dan edukatif melalui komunikasi sosial” pungkas Kamal saat dihubungi, Selasa(5/4).