Jakarta, Porosnusantara.co.id
Federasi Jurnalis Internasional di Twitter mengutuk pembunuhan jurnalis Ukraina. Perang Rusia melawan Ukraina telah memicu kemarahan internasional, sikap itu dipicu oleh adanya informasi dari
Kementerian Kebudayaan dan Kebijakan Informasi Ukraina pada Selasa (5/4/2022) waktu setempat mengatakan, 18 jurnalis telah tewas dan 13 jurnalis terluka sejak awal perang Rusia-Ukraina. Tiga jurnalis lainnya masih dinyatakan hilang dan delapan jurnalis termasuk empat wanita diculik.
Jurnalis yang membanjiri Ukraina dari seluruh dunia mempertaruhkan hidup mereka di setiap kesempatan untuk melaporkan perkembangan terbaru di lapangan di negara yang dilanda perang
“Kami sangat mengecam aksi invasi militer Rusia ke Ukraina yang menyebabkan gugur, terluka dan yang mengalami penculikan disaat mereka menjalankan tugas jurnalistik, karena itu kami mendesak Seluruh Wartawan di Bumi ini bersatu mendesak PBB untuk memberi sanksi tegas kepada Rusia”ucap salah seorang aktivis Federasi Jurnalis Internasional, seperti di kutip dari Reuters, Rabu 6/4/2022 waktu setempat di Newyork
Sedangkan informasi yang dihimpun dari Anadolu Agency, Rabu (6/4/2022), menyebutkan bahwa Rusia telah melakukan setidaknya 148 kejahatan terhadap jurnalis dan media di Ukraina pada bulan pertama perang.
Pernyataan tersebut juga dirangkum oleh Institute of Mass Information (IMI), sebuah LSM independen yang mendukung kepentingan masyarakat sipil Ukraina dan, khususnya, jurnalis yang bertanggung jawab.