Pencegahan Stunting dan Penaganan Sampah Plastik Menjadi Topik Seminar di Pitumpanua- Wajo.

  • Bagikan

Porosnusantara.co.id–Seminar Pencegahan Stunting dan Penaganan Sampah Plastik bersama ,Pemerintah Kecamatan Pitumpanua,Tim Penggerak PKK Kec Pitumpanua dan PKM Kecamatan Pitumpanua dilaksanakan di aula gedung serba guna kelurahan Bulete kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo,Kamis,(26/12/2019)

Kegiatan ini dihadiri ibu-ibu kepala desa ,ibu lurah dan ibu PKK sekecamatan Pitumpanua serta bidan desa, para kepala desa dan lurah .Adapun acara tersebut di buka langsung oleh bapak camat Pitumpanua Andi Mamu,S.STP.,M.Si di dampingi ibu Penggerak PKK Kecamatan Pitumpanua.

Andi Mamu,S.STP.,M.Si dalam kata sambutan pembukaanya ,mengapresiasi kegiatan seminar Pencegahan Stunting dan Penanganan Sampah Plastik dilaksanakan oleh PKM dan Team Penggerak PKK Kecamatab Pitumpanua.

“Seminar pencegahan Stunting pertumbuhan yang tidak sesuai dengan usia pada anak dan penanganan sampah plastik. Kegiatan yang penting sekali di tingkatkan oleh seluruh team penggerak PKK desa dan Kelurahan,serta para tenaga pelajar.Kita lihat diKecamatan Pitumpanua,saya telah banyak menemukan pertumbuhan anak tidak sesuai dengan usianya,”jelas camat Pitumpanua

Lanjut Andi Mamu menjelaskan ,saya pernah mengikuti upacara di SMA Pitumpanua,saya melihat tinggi anak SMA itu sama dengan usia anak kelas 6 SD,tidak seimbang tinggi badan dengan usianya.Inilah issu strategis yang sangat penting untuk melakukan penaganan khusus kepada masyarakat kita jangan sampai bertambah terus,masalah Stuting di Kecamatan Pitumpanua karena kita akan kehilangan generasi emas.

“Jadi melalui Team Penggerak PKK Kecamatan melaksanakan kegiatan seminar ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat,bahwa arti pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak kita agar supaya mereka bisa menjadi generasi emas yang bisa mempunyai SDM yang baik dan mampu menjadi anak-anak yang pintar untuk meraih depan mereka,”harapnya

Adapun pemaparan Andi Mamu,S.STP.,M.Si.,camat yang mampu merubah Pitumpanua yang dulunya darurat sampah kini jadi Pitumpanua Sadar Sampah.

“Masalah sampah plastik ini sangat penting dan memang menjadi sebuah hal yang segerah kita harus antisipasi,karena memang Pitumpanua saat ini adalah merupakan penduduk terbesar ke dua di Kabupaten Wajo.Dimana produksi sampah perhari 4-5 ton,memang sampah plastik ini menjadi masalah karena sulit terurai dan butuh waktu ratusan tahun,”jelanya di peserta seminar.

Ia,juga meminta kepada ibu desa dan kepala desa dan lurah,agar membuat kesepakatan kepada pihak panitia acara perkawinan di masyarakat ,bagaimana sampah plastik mereka dari hasil acara itu di simpan dalam karung dan di bersihkan tempat acara tersebut sehingga sampah plastik itu tidak berserahkan.

“Kita adakan program pemberdayaan dan pelatihan masyarakat di desa dan kelurahan bagaimana sampah plastik bisa menjadi hal bahan kerajinan,misalnya pot bunga,bunga plastik dan lainya. Bagaimana berinovasi plastik ini bisa nilai jualnya tinggi,atau di daur ulang menjadi papin blok plastik.”jelas nya.

Lanjut menjelaskan ,tujuan kegiatan ini untuk menanamkan jiwa kesadaran kepada para pelaksana di desa.Terutama team penggerak PKK di desa dan kelurahan ,tenaga pendidik ,masyarakat bagaimana sadar akan kebersihan lingkungan,pertumbuhan anak anaknya dengan memberi gizi yang seimbang.Bagaimana sadar akan menjaga kebersihan sampah (terutama plastik),dengan mengurangi penggunaan ,penggunaan botol plastik bisa di gunakan berulang kali.Sehingga mampu mengurangi sampah plastik di laut dan sungai tidak tercemar sampah plastik dan lingkungan kita bisa bersih.

dr.susanny said,S.Ked Kepala Puskesmas Pitumpanua selaku pemateri di seminar tersebut menjelaskan ,Stunting adalah masalah gizi kronis yang di sebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi.Stunting terjadi di mulai saat janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun.

“Kekurangan gizi pada usia dini meningkatkan angka kematian bayi dan anak,menyebabkan penderitanya mudah sakit dan memiliki postur tubuh tidak maksimal saat dewasa.Kempuan kognitif para penderita juga berkurang,sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi jangka panjang bagi Indonesia,”jelas dr susanny said,S.Ked

Ia juga menjelaskan,data Stunting di wilayah Pitumpanua ada 34 orang itu merupakan PR besar bagi kami dari pihak kesehatan dan pemerintah kecamatan pitumpanua.

“Mari cegah stunting pada anak dengan mengoptimalkan pengasuhan pada anak dengan mengoptimalkan pengasuhan pada 1000 hari pertama kehidupan.1000 Hari Pertama Kehidupan ( HPK ) adalah 270 selama kehamilan dan 730 hari dari lahir sampai berusia 2 tahun,” jelasnya kepada peserta.

Pemateri Yusuf Amir, S.Gz menjelaskan ,Penyebab Stunting berkembang dalam jangka panjang dan merupakan gabungan dari beberapa faktor.Berikut faktor penyebab terjadinya stunting:
-Kurang gizi kronis dalam jangka waktu lama pada anak
-Kondisi Anemia dan kekurangan gizi pada wanita selama masa kehamilan sehingga berpengaruh pada janin.
-Kegagalan/Abnormal pertumbuhan fisik janin di setiap tahap kehamilan (Retardasi intrauterine)
-Kasus infeksi yang sering terjadi di awal kehidupan seorang anak.
Sanitasi lingkungan buruk yang berdampak pada rendahx kesehatan ibu dan anak.

“Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah selama kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan 1.000 hari kehidupan,” Yusuf Amir menjelaskan.Diakhir sosialisasi beliau juga menjelaskan langkah mencegah Stunting:

-Ibu harus mengkomsumsi nutrisi yang di butuhkan selama masa kehamilan dan menyusui
-Memberikan nutrisi yang lengkap kepada anan,seperti memberikan ASI eksklusif dan nutrisi penting lainnya seiring pertambahan usia.
Menerapkan pola hidup bersih dan sehat,terutama mencuci tangan sebelum makan,minum air yg aman.mencuci peralatan makan dan dapur,membersihkan diri setelah buang air besar atau kecil,serta memiliki sanitasi yang ideal(toilet yang bersih).

Menjaga asupan nutrisi yang ideal dan berfareatif,ditambah dengan prilaku hidup bersih dan sehat memegang peranan yang krusial bagi kesehatan ibu hamil,terutama bagi janin.(bust- biro wajo)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *