Porosnusantara.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM tengah berupaya agar UMKM Indonesia naik kelas dan mampu masuk global value chain, sehingga nantinya produk UKM bisa bersaing dengan pasar lokal maupun global.
Salah satu upaya Kementerian Koperasi dan UKM dengan menjadikan Smesco sebagai pusat one stop servise untuk pelaku UKM Indonesia yang dapat memberikan dukungan terhadap pengembangan UMKM.
“Smesco harus didesain ulang agar produk UKM mampu masuk pada global value chain, dengan begitu daya saing produk UKM ini bisa betul-betul bersaing di pasar domestik atau pasar luar negeri,” kata Teten dalam konferensi pers di Gedung Smesco Indonesia, Jumat (15/11/2019).
Menurutnya gedung berlantai 17 ini kurang optimal sehingga diperlukan optimasi. Upaya optimasi ini dengan meningkatkan peran Smesco dalam pengembangan, promosi, pasar, dan permodalan, serta aktivasi gedung melalui program dan aktivitas yang relevan. Dan akan manfaatkan dan maksimalkan fungsi Smesco menjadi tempat penggerak ekonomi di sektor UKM dan menjadi tempat wisata belanja bagi masyarakat
Ada 9 sektor yang akan dirumuskan Kementerian Koperasi dan UKM untuk konsep ulang Smesco, yaitu Makerspace, Retail Galery, Consulting Area, Area Event, Co-Working Area, Link & Match, Education, Legal Corner, F&B.
Tutut hadir diacara ini dari akademisi, pebisnis, komunitas, pakar dan pengiat UKM, seperti: Leonard Theosabrata (Founder INDOESTRI Makerspace, Brightspot Market dan The Goods Dept), Ayip Budiman (Founder Rumah Sanur, pegiat kreatif dari Bali, Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan ICCN), Arto Biantoro (Brand Activist, Pemilik channel YouTube bernama; “Brand Adventure”), Ananda Marissa – Co-Founder LINGKARAN, Dwi Purnomo (Founder Rumah Kolaborasi The Local Enabler, Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri Pertanian UNPAD, dan Deputi Pengembangan Bisnis ICCN), Jacob Gatot Sura (Arsitek dan Konsultan Makerspace), Joseph King (Founder/CEO Fablab Bandung) dan M. Aji Santika (Founder feedloop.io, pengurus ekonomi kreatif Jawa Barat), Erfan Aprianto (Founder Indonesia 2030).