Marak tindak kriminal, WGAB: Pemerintah dan Pelni tingkatkan keamanan akses pelayaran di Papua

  • Bagikan

 

Porosnusantara.co.id – Arus mudik jelang Natal sudah mulai terlihat di berbagai pelabuhan yang ada di Papua, guna menjaga keamanan para penumpang, Ketua LSM WGAB Provinsi Papua Yerri Basri Mak, meminta kepada pihak pemerinta dan PT. Pelni agar lebih memperketat pengawasan di setiap pelabuhan dan di atas kapal.

Kepada awak media Senin, (11/11/2019) Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wadah Generasi Anak Bangsa (WGAB) provinsi Papua, Yerri Basri Mak di kawasan pelabuhan Jayapura, pihaknya meminta agar pemerintah serta pihak PT. Pelni lebih memperketat aturan jika ingin menjadikan angkutan laut sebagai primadona transportasi nasional khususnya di Papua.

“Menurut laporan dan informasih yang kami terima dimana sering terjadi tindakan kriminal di dalam kapal, karena para pelaku kejahatan di atas kapal, mereka naik tidak memiliki tiket dan mereka melakukan kejahatan kepada penumpang kapal yang memiliki tiket. “Ya sayang sekali penumpang kapal yang memiliki tiket, tapi di dalam kapal tingkat keamananya kurang begitu bagus, sampai sering terjadi pencurian serta tindakan kekerasan kepada penumpang,”ungkap Yerri.

“Saya meminta pemerintah melalui keamanan di setiap pelabuhan yang ada di Papua, harus lebih memperketat aturan di pelabuhan sebelum penumpang naik ke kapal”.

Begitupun pihak PT. Pelni lebih memperketat keamanan didalam kapal agar supaya ada rasa kenyamanan bagi penumpang kapal,” kata Yerri.

“Memang pada tahapan awal penertiban pasti akan kurang disukai pengguna angkutan laut.
Namun jika pengguna sudah merasakan hasilnya seperti tidak ada lagi barang-barang senjata tajam, minuman keras yang masuk ke dalam kapal dipastikan pengguna akan nyaman dan terbiasa,” terang Yerri.

Yerri juga menyarankan bahwa dengan melihat keberhasilan dari aturan yang berhasil diterapkan di bandara dan stasiun.
“Pemerintah Papua seharunya mulai saat ini mulai mengantisipasi kalau ingin angkutan laut bisa jadi primadona di negara ini khususnya di Papua, berarti semua hal harus mulai diperhatikan dalam hal tingkat kenyamanan”.

Awalnya memang kita mengalami kesal diperiksa, tapi akan menimbulkan kenyamanan juga buat kita,” tegas Yerri.

“Maka itu, Pelni dan Pemerinta harus saling mendukung dalam memperketat aturan di pelabuhan layaknya di bandara dan stasiun baik untuk penumpang maupun untuk barang dengan menggunakan xray dan metal detector.

Pasalnya kejadian kekerasan serta pencurian bahkan pembunuhan
yang kerap terjadi, oleh karena minimnya pengawasan pada saat penumpang naik dari pelabuhan menuju ke dalam kapal Pelni.

“Maka itu, di harapkan pemerinta bersama pihak Pelni agar lebih memperketat aturan mulai dari pelabuhan sampai saat penumpang berada di dalam kapal, hal ini tentunya guna untuk menjamin kenyamanan para pengguna jasa Pelni itu sendiri,” tandas Yerri Basri Mak.

( Nasarudin )

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *