JIMMY SAMORI. SH, MH. Akan memperketat Aturan dan Pengawasan bagi penumpang kapal menjelang Desember 2019 Di Pelabuhan Nabire – Papua

  • Bagikan

 

Porosnusantara.co.id, Papua – Menjelang Arus mudik jelang Natal dan Tahun Baru pengawasan serta aturan bagi setiap penumpang akan diperketat , hal ini disampaikan langsung oleh kepala kantor unit penyelenggaraan Pelabuhan Kelas III Nabire Bpk Jimmy Samori, SH, MH setelah melakukan rapat koordinasi dengan para staf serta perwakilan yang tetkait dengan aktivitas pelabuhan Nabire kepada awak media Selasa, 12 nov 2019 di ruang kerjanya. Guna menjaga keamanan para penumpang dan kelancaran pelayaran beliau bersikap tegas kepada semua pihak stafnya dan PT. Pelni dan ASDP agar lebih memperketat pengawasan sehingga diharapkan kenyamanan para penumpang (masyarakat) ter perhatikan baik itu penumpang yang berangkat maupun yang datang. Karna pelabuhan Nabire Papua merupakan salah satu pelabuhan induk untuk melayani masyarakat dari tujuh kabupaten lainnya yaitu kab Nabire., Kab Dogiyai, Kab Deiyai, Kab Paniai, Puncak, Intan Jaya, Mulia. Dengan demikian secara otomatis pengguna jasa pelayaran Pelabuhan Nabire intensitas mobile arus penumpang yang datang maupun yang berangkat sangatlah tinggi, sehingga beliau sebagai pimpinan akan memperketat aturan dan pengawasan bagi setiap penumpang sebelum naik ke kapal.
Ungkapan ini disampaikan secara langsung kepada awak media Selasa, (12/11/2019) , agar
bagi setiap penumpang tidak melakukan perbuatan yang bisa mengganggu ketertiban seperti mabuk diatas kapal, pengawasan tiket yang ketat, karna
Menurut laporan dan informasih yang di terima dimana sering terjadi tindakan kriminal di dalam kapal, karena para pelaku kejahatan di atas kapal mereka naik tidak memiliki tiket dan mereka melakukan kejahatan kepada penumpang kapal yang memiliki tiket. “ya sayang sekali penumpang kapal yang memiliki tiket tapi di dalam kapal tingkat keamananya kurang begitu bagus, sampai sering terjadi pencurian serta tindakan kekerasan kepada penumpang,”ungkap Jimmy Samori.
“Memang pada tahapan awal penertiban pasti akan kurang disukai pengguna angkutan laut.
Namun jika pengguna sudah merasakan hasilnya seperti tidak ada lagi barang-barang tajam, minuman keras yang masuk ke dalam kapal dipastikan pengguna akan nyaman dan terbiasa,” ungkap Jimmy Samori.
“Awalnya memang kita mengalami kesal diperiksa tapi akan menimbulkan kenyamnan juga buat kita,” tegas beliau.
“Pasalnya kejadian kekerasan serta pencurian bahkan pembunuhan
Yang kerap terjadi oleh karena minimnya pengawasan pada saat penumpang naik dari pelabuhan menuju ke dalam Kapal . Hal lain ketika jurnalis Poros Nusantara (NASARUDIN) mempertanyakan kesiapan Armada angkutan laut khususnya kapal penumpang beliau (Jimmy Samori) menegaskan bahwa
penambahan jumlah armada untuk mengantisipasi bulan Desember menjelang natal dan tahun baru untuk saat ini belum  ada, kami masih menunggu perintah dari pimpinan di pusat dalam hal ini Direksi PT.Pelni. Semua masih berjalan sesuai dengan skejunya masing-masing baik kapal kapal Pelni, kapal perintis dan juga kapal ASDP.
Kususnya kami di bagian teluk ini sangat membutuhkan sekali armada ASDP untuk melayani rute Nabire sampai ke Manokwari dan juga ke Napan, Serui, waropen dan biak, rute ini  masih  tetap dilayani dengan ASDP.”ucapnya

“Samori juga menjelaskan, Menjelang bulan Desember biasa PT.Pelni akan menambahkan rute trayek dengan memperpendek  rute yang jau, namun kami masih menunggu karena dispensasi rute tersebut akan di terbitkan pada awal bulan desember.

Setelah dua Minggu pada bulan desember PT.Pelni akan penambahan rute tersebut untuk mengatasi kepadatan penumpang menjelang hari raya natal dan tahun baru.

penambahan rute biasanya di lakukan oleh PT.Pelni pada  bulan desember, yang biasanya trayek rute dalam satu bulan 2 kali akan diperpendek menjadi 6 kali dalam satu bulan.”ujar Samori

Tetapi tidak ada penambahan kapal, hanya kami memperpendek rute trayek saja.

Mengingat bahwa di pelabuhan nabire menjelang bulan Desember mobilisasi penumpang sangat besar, kepadatan penpenumpang biasanya  dari pelabuhan Jayapura sampai ke Manado sesuai dengan volume yang di data, biasanya kami mendapatkan dispensasi pada bulan desember.”tutur samori

“Jemmy Samori juga menambahkan, ketentuan nonsit sudah di terapkan di semua Pelni sesuai dengan aturan dari Kementerian Perhubungan.

Dengan adanya aturan nonsit berarti Masyarakat tidak perlu dari pelabuhan naik ke kapal dengan terlalu terburu buru, karena penyedia fasilitas bet tempat tidur sudah di sesuaikan dengan pembelian tiket, satu tiket satu bet tempat tidur.”jelasnya.

Biro Papua/Barat (Nsd)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *