Poros Nusantara, Wajo – Jalan poros Bungawae, desa Tangkoro, kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo yang menghubungkan desa Belawae, kecamata Pituriase, kabupaten Sidrap yang amblas (longsor) pada bulan April yang lalu, sampai saat ini belum ada perbaikan dari pemerintah kabupaten Wajo. Padahal ini akses utama yang menghubungkan kedua daerah tersebut, saat ini hanya batang kelapa yang di jadikan jembatan darurat, itupun inisiatif dan partisipasi masyarakat agar bisa di lalu kendaraan roda empat untuk menghubungkan akses kedua daerah tersebut.
Saat ini jembatan darurat tersebut sudah sangat memprihatinkan karena , jembatan yang terbuat dari batang kelapa tersebut sudah mulai rapuh di tambah longsornya tambah melebar. ” Kita harus hati – hati kalau lewat, karena jembatan sudah mulai goyang, tanahnya mulai labil dan longsornya bertambah,” jelas Jabir salah satu pengguna jalan yang lewat pada Poros Nusantara.
Mengenai hal ini Anggota DPRD WAJO dari Fraksi Gerindra Herman Arif, menilai Pemda Wajo dalam hal ini bupati H.Amran Mahmud lambat menangani jembatan tersebut, pasca terputus saat terjadi longsor pada bulan April lalu. Padahal waktu itu Bupati Wajo telah berjanji di hadapan masyarakat akan segera memperbaikinya saat turun langsung memantau pada saat terjadinya bencana longsor tersebut. ” Masyarakat menunggu action Bupati, karena ini menyangkut kepentingan orang banyak, bukan hanya masyarakat Kecamatan Pitumpanua tetapi ini menghubungkan masyarakat Kecamatan Pituriase Kabupaten Sidrap, karena ini akses utama mereka,” jelasnya saat di hubungi via whatsapp.
Lanjut Herman, saya heran kenapa sudah 6 bulan, belum juga ada perhatian dari Pemkab Wajo, sementara jembatan darurat tersebut sudah memperihatinkan. Sudah beberapa kali di ganti dan di tambah batang kelapanya oleh masyarakat desa Tangkoro dan desa Belawa Sidrap agar jembatan tersebut bisa di lewati,” jelasnya.