Pada sosialisasi tersebut peserta mengumpulkan botol mineral dan sampah plastik lalu diajarkan tentang bagaimana cara membuat ecobrick, cara mengisi botol mineral itu dengan baik hingga menghasilkan ecobrick yang sesuai kreteria yang bisa bernilai ekonomi. Diakhir acara Suhasmin mengajak peserta bergabung di komunitas Ecobrick Wajo untuk pengembangan selanjutnya.
“Kegiatan ini saya inisiasi karena prihatin terhadap kondisi sampah plastik yang berdampingan dengan kita. Masyarakat rata-rata memilih membakar sampah yang justru menambah polusi udara. Apalagi dengan memilih sungai atau selokan sebagai tempat untuk membuang sampah” ujar Suhasmin.
Selain itu, Ia juga berharap Pemda Wajo dapat lebih serius memperhatikan persoalan lingkungan sesuai amanah UU No.32 Tahun 2009.
EKA SULFIKA, S.Pd pembina SMAN 14 Wajo, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut karena ini merupakan solusi baru yang juga dapat membantu ekonomi masyarakat.
“Kami dari pihak sekolah bersedia mensinergikan kegiatan bertema lingkungan sehingga siswa juga lebih dapat menghargai lingkungan hidup yang mereka tempati.” ungkapnya.
Sementara Hj.Sumarni Harman S.ST,bidan Desa Lompoloang sangat terispirasi hal ini.
“Ini satu terobosan baru cara pengolahan sampah yang baik dan benar, kalo ini terus di sosialisasi kan Desa Lompoloang akan bebas sampah dan kita bisa terhindar dari penyakit menular.” ungkapnya .
Berdasarkan data yang diungkapkan Wakil Bupati Wajo Amran, SE di kegiatan ‘Indonesia Bersih Sampah 2025’ mengungkapkan kenaikan 345 ton sampah dari tahun sebelumnya sehingga diperlukan aksi preventif guna mengatasi masalah sampah ini. (Biro WAJO)