Dirjen Hortikultura Rangkul Wageningen University Rerearch Rancang Proyek Sayuran

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi merangkul Wageningen University Research (WUR) The Netherland guna merancang proyek kerjasama produksi dan manfaat pengembangan varietas benih sayuran. Proyek yang dibiayai oleh Pemerintah Belanda ini akan melihat kemajuan pengembangan varietas benih sayuran yang telah banyak dikembangkan oleh Industri Benih di Indonesia terhadap kesejahteraan petani.

Industri benih di Indonesia saat ini telah banyak mengeluarkan varietas benih sayuran yang sangat beragam. Berangkta dari ini, Tim Research yang dipimpin oleh Just Dengerink, Belanda mengatakan bahwa Indonesia memiliki contoh kasus pengembangan benih sayuran yang sangat bagus untuk diteliti.

BACA JUGA  Indonesia-EFTA Memulai Babak Baru Dalam Hubungan Bilateral

“Contohnya adalah beragamnya varietas tomat yang dihasilkan dan dipasarkan oleh Industri benih sejak tahun 1992 yang dahulunya ditanam di dataran rendah namun saat ini sudah dikeluarkan varietas yang mampu beradaptasi di dataran tinggi,” kata Dengerink saat bertemu dengan Dirjen Hortikultura, Suwandi di Jakarta, Senin kemarin (15/7/2019).

BACA JUGA  Menkop dan UKM Ingin Kisel Jadi Prototype dan Role Model Koperasi Moderen

“Melihat fenomena tersebut, Wageningen University bersama dengan tim research, beserta Kementan menginisiasi proyek kerjasama yang melibatkan industri perbenihan dalam Proyek Kemitraan Publik Swasta atau Public Private Partnership Project (PPP Project, red),” sambung Dengerink.

Sementara itu, Suwandi menjelaskan Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa memiliki karakteristik lahan yang subur, ditambah dengan energi harmoni yang dihasilkan dari masyarakat yang beragam jenis suku dan budayanya. Sehingga semua komoditas pertanian yang ditanam di Indonesia dapat berproduksi dengan baik.

BACA JUGA  Trishindo Menggandeng Iter Aero Industri Untuk Memproduksi Dan Merakit Cargo Drone

“Selain tomat, terdapat beberapa komoditas yang dapat dijadikan pembanding dalam proyek yaitu cabai, kubis dan kentang,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *