Beternak Puyuh, modal minimal hasil optimal

 

Jakarta, (09/07/2019)_Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementan berkomitmen untuk mendukung pengembangan budidaya ternak puyuh yang memiliki potensi pengembangan yang besar. Hal tersebut disampaikan oleh I Ketut Diarmita, Dirjen PKH saat berkunjung ke Araya Quail Farm (AQF) di Cimande, Bogor, 5 Juli 2019.

Di Cimande, Ketut bertemu dengan Asosiasi Peternak Puyuh Indonesia (APPI) yang datang dari berbagai tempat di Indonesia. Dalam ucapan selamat datangnya, Gutomo, pemilik AQF sekaligus Jenderal Bintang 2 Purnawirawan TNI AU ini menyampaikan terima kasih atas kehadiran Pemerintah dalam upaya mengembangkan potensi peternakan puyuh di Indonesia. Dirjen PKH, lanjut Gutomo merupakan bapak bagi semua komoditas peternakan di Indonesia.

BACA JUGA  Bawaslu Way Kanan Awasi Langsung Debay Calon Wakil Bupati Way Kanan

“Besar harapan kami bahwa kehadiran Dirjen PKH merupakan awal yang baik dalam upaya meningkatkan pengembangan peternakan puyuh di Indonesia,” ungkap Gutomo. “Potensi ternak puyuh ini sangat luar biasa, tapi masih minim sentuhan kebijakan, kedepan saya mengajak Kementan untuk bersama-sama mengembangkan ternak puyuh di Indonesia,”lanjutnya.

BACA JUGA  Srikandi Pejuang Jamur

Ketut menyambut baik ajakan ini dan menyampaikan bahwa Pemerintah selalu siap memfasilitasi pengembangan peternakan di Indonesia, apalagi untuk komoditas yang potensinya sangat besar untuk dikembangkan dan berpeluang untuk ekapor. Ketut berpesan agar APPI membentuk kelompok-kelompok peternak untuk memudahkan pembinaan dan fasilitasi dari pemerintah baik dari segi teknis maupun dukungan kebijakan.

BACA JUGA  Bantuan Sosial Tunai Pertanian(BSTP) Dibagikan Untuk Warga Terdampak Covid 19

“Kedepan, Pemerintah akan menyiapkan kebijakan untuk pengembangan puyuh ini. Termasuk kebijakan teknis dalam implementasi biosekuriti peternakan,” ujar Ketut. “Untuk peternakan puyuh yang sudah siap ekspor akan difasilitasi dan didampingi sampai bisa mendapatkan sertifikasi bebas kompartemen avian influenza, karena ini merupakan syarat mutlak untuk bisa ekspor” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *