Antisipsi Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Kalianget Sumenep, Menhub Serahkan Dua Kapal

Porosnusantara.co.id – Kementerian Perhubungan menyerahkan dua Kapal Rede untuk operasional dan akan dikelola oleh PT Pelni di Pelabuhan Kalianget Sumenep, Jawa Timur, Minggu (12/5).

Penyerahan kapal tersebut untuk antisipasi lonjakan penumpang yang menggunakan kapal pada saat Angkutan Lebaran 1440 H/2019.

Kapal Rede yang baru saja diserahkan kepada Pemda Jawa Timur dan akan dikelola oleh PT Pelni ini mempunyai kapasitas sebanyak 80 penumpang, dua mobil sedang dengan rata-rata muatan kendaraan 10 ton. Kapal tersebut juga mempunyai panjang keseluruhan 24,70 m, lebar 6,30 m dan tinggi 2,20 m.

BACA JUGA  Komitmen Kementerian PUPR dalam Pengelolaan Water Sanitation and Hygiene (WASH) Menjadi Percontohan Negara Lain Dalam Sector Ministers' Meeting 2022

“Kita tahu bahwa kebutuhan pergerakan pada saat mudik banyak sekali. Menurut laporan Pak Bupati, 350 ribu orang yang tinggal diluar dari Sumenep, oleh karenanya kita ingin mudik kali ini jauh lebih baik dari aspek keselamatan maupun kapasitasnya,” ujar Menhub

Lebih lanjut, Menhub Budi mengatakan setelah lebaran, akan ada tambahan satu Kapal Roro yang dikelola oleh ASDP untuk menambah kapasitas penumpang.

BACA JUGA  Ketua DPRD Pekalongan Berikan Simbol 74 Bendera Kepada LMP Kota Pekalongan

Selain penyerahan dua Kapal Rede, Menhub bersama dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga melakukan ramp check dan menyapa penumpang Kapal Sabuk Nusantara 92 yang akan berangkat dari pelabuhan Kalianget.

Mereka berdua juga sempat mengunjungi ruang nakhoda dan memberikan semangat kepada pekerja kapal yang sedang mengangkut berang-barang logistik seperti sembako ke kapal.

BACA JUGA  Uji Coba Tarif Baru, Omzet Driver Grab Naik 30%

Untuk antisipasi membludaknya jumlah penumpang di Pelabuhan Kalianget jelang Lebaran, Menhub mengusulkan kepada Pemerintah Daerah untuk menyiapkan tenda-tenda. Tenda tersebut digunakan sebagai tempat yang nyaman bagi penumpang untuk menunggu kedatangan kapal.

“Sebab pengalaman di daerah Samarinda, banyak penumpang yang tidak terangkut di kapal, memaksakan diri ikut naik. Dengan adanya tenda besar berkapasitas hingga 500 orang, mereka bisa menunggu jadwal kapal berikutnya di dalam tenda,” jelas Menhub.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *