Sistem Minapadi Ternyata Lebih Menguntungkan Daripada Tanam Padi Biasa

  • Bagikan

Purbalingga, Poros Nusantara – Pemerintah dan DPR berkomitmen untuk mendorong pembangunan sektor perikanan dan sektor Pertanian di Kabupaten Purbalingga.

Saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Purbalingga. Jumat (15/3), ketua DPR RI, Bambang Soesatyo menyatakan komitmennya dalam mendukung upaya upaya Pemerintah, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Pertanian dalam mendorong program program prioritas di bidang perikanan dan pertanian.

“Kabupaten Purbalingga memiliki potensi sektor perikanan dan pertanian yang besar. Ini tentunya menjadi modal dalam berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Tadi saya lihat langsung bagaimana sistem minapadi memiliki keuntungan yang luar biasa bagi tambahan pendapatan petani sekaligus untuk mencukupi pangan”

“Jadi kehadiran saya ke sini yakni untuk memastikan bahwa program bantuan ini bisa sampai ke masyarakat. Saya juga berharap KKP dan Kementan terus mendorong dukungan program di Kabupaten Purbalingga”, ungkap Bambang.

Kunjungan kerja di Purbalingga juga turut dihadiri Anggota IV BPK RI, Rizal Djalil yang difokuskan di desa Limbasari Kecamatan Bobotsari.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto dalam keteranganya mengatakan bahwa Purbalingga memang merupakan salah satu daerah yang memiliki sumberdaya perikanan budidaya yang cukup besar. Oleh karena itu, menurutnya KKP akan terus memfasilitasi agar pembangunan perikanan di Purbalingga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

“Fokus utama KKP ada 2 (dua) yakni bagaimana tingkatkan produktivitas dan efisiensi, sehingga masyarakat mendapat nilai tambah keuntungan lebih besar dan kapasitas usaha yang lebih kuat”, jelas Slamet.

Pemerintah melalui KKP dan Kementerian Pertanian memberikan berbagai dukungan langsung untuk Kabupaten Purbalingga. Tercatat dukungan senilai Rp. 1,6 milyar diberikan KKP masing-masing berupa input produksi (pakan dan benih ikan), pengembangan minapadi, bioflok, beasiswa pendidikan, sarana pengolahan ikan, dab dukungan lainnya. Sedangkan dari Kementerian Pertanian tercata senilai Rp. 1,38 milyar berupa dukungan sarana dan prasarana produksi dan paska panen.

Slamet juga menambahkan, bahwa KKP juga sangat konsen untuk menggenjot konsumsi ikan nasional yakni melalui program Gemarikan. Tercatat tahun 2018 tingkat konsumsi ikan nasional mencapau 50,69 kg per kapita per tahun.

” Saya mendapat informasi dari data yang ada, bahwa tingkat konsumsi ikan masyarakat Purbalingga adalah paling rendah di Indonesia yakni hanya sebesar 15 kg per kapita per tahun, jauh dari tingkat konsumsi ikan secara nasional. Ini tentunya harus jadi perhatian bersama dan tentunya jadi PR, agar ke depan budaya makan ikan semakin memasyarakat”, tambah Slamet.

Anggota IV BPK RI, Rizal Djalil mengatakan bahwa KKP dan Kementerian Pertanian merupakan ujung tombak dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Saya sampaikan disini bahwa kunjungan saya ke Purbalingga ini untuk melihat secara langsung pembangunan sektor perikanan dan pertanian. Sekaligus memastikan dukungan program dilaksanakan secara transparan, akuntabel, terukur dan memberikan manfaat langsung bagi pembudidaya ikan dan petani”, ungkapnya.

Sementara itu, Plt. Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, menyampaikan terima kasih atas berbagai dukungan Pemerintah Pusat untuk Kabupaten Purbalingga. Ia berharap dukungan ini akan memberikan efek bagi percepatan pembangunan di sektor perikanan dan pertanian sebagai upaya mengentaskan kemiskinan yang saat ini masih cukup tinggi.

“Kami atas nama masyarakat Purbalingga mengucapkan terima kasih. Saya berharap kunjungan bapak bapak ini jadi awal yang baik untuk komitmen membangun ekonomi Purbalingga”, ungkapnya.

“Terus terang kami punya PR lainnya yakni rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat. Kami mulai menginisiasi program RAS BANGGA yakni bantuan lele dan beras bagi masyarakat. Tujuannya untuk mensupport kenaikan tingkat konsumsi ikan masyarakat”, pungkasnya.

Panen Raya Minapadi

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan panen raya budidaya sistem minapadi di desa Limbasari pada lahan seluas 5 ha dengan target panen ikan ukuran 5-6 ekor per kg sebanyak 7,5 ton (1,5 ton per ha) dengan jangka waktu pemeliharaan sekitar 3 bulan. Sebelumnya usaha sistem minapadi ini merupakan dukungan KKP tahun 2018.

Menurut Slamet, minapadi adalah model tepat untuk memecahkan solusi pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Bahkan keberhasilan pengembangan minapadi di Indonesia telah menginisiasi FAO sebagai organisasi pangan dunia untuk menjadikan Indonesia sebagai acuan model minapadi di level Asia Pasifik.

“Setidaknya sudah 13 negara di Asia Pasifik belajar minapadi di Indonesia. Tentunya ini jadi pemicu bagi kita untuk terus mendorong minapadi ini berkembang di berbagai daerah”, imbuh Slamet.

Selain itu, menurut Slamet, sistem minapadi ini juga mampu meningkatkan produktivitas padi. Jadi sangat pas sekali sebagai upaya mencapai swasembada pangan.

“Sangat mengapresiasi keberhasilan usaha minapadi. Saya yakin ini akan menjadi peluang usaha yang sangat menjanjikan bagi petani. Kedua, ini harus jadi program unggulan nasional dalam upaya mendukung kebijakan pangan berkelanjutan”, tegas Bambang seusai melakukan panen raya bersama.

Perlu diketahui, Purbalingga memiliki potensi lahan sawah yang cocok untuk pengembangan minapadi. Tahun 2018, KKP telah memberikan dukungan percontohan minapadi seluas 5 ha di desa Limbasari. Tahun ini direncanakan akan menambah dukungan seluas 35 ha untuk pengembangan minapadi di beberapa wilayah di Purbalingga.

Secara nasional, hingga tahun 2016 total lahan minapadi produktif di seluruh Indonesia mencapai 145.000 hektar. Minapadi juga jadi program unggulan di Kementerian Pertanian.

Hal senada juga diungkapkan Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Sumarjo Gatot Irianto. Dalam keterangannya Gatot menyampaikan bahwa minapadi telah nyata mampu meningkatkan produktivitas padi.

“Dengan minapadi produktvitas padi per ha bisa ditingkatkan. Oleh karena itu, saya rasa ini sangat pas untuk digarap secara serius melalui kerjasana dengan KKP. Kementerian Pertanian juga berkomitmen untuk mendorong sektor pertanian di Kabupaten Purbalingga ini. Minapadi itu punya keunggulan banyak yakni produktivitas bisa digenjot. Minapadi ini juga sebagai solusi untuk memitigasi resiko dari serangan hama. Disamping hasil produksinya bersifat organik”, kata Gatot.

Laporan : Windarto

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *