Padang, Poros Nusantara – Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Andalas (BEM Unand) Padang menggelar aksi penolakan LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) Jokowi – Jusuf Kalla di Tugu Adipura, depan Gedung DPRD Sumbar (16/08).
Dalam aksinya mahasiswa membawa beberapa spanduk yang bertuliskan diantaranya Orang miskin dilarang sakit, Nawatipu #Jokowi – JK, Dengarkan jerit petani, Jokowi – JK bohong, Rezim tukang ngibul, Nawacita Jokowi – JK omong kosong belaka hingga Janji palsu Nawacita.
Orasi yang dilakukan tersebut berlandaskan karena sudah sejak 4 tahun ini perekonomian di Indonesia anjlok dan tidak ada upaya dari pemerintah untuk memikirkan kesejahteraan rakyat.
Dalam aksi tersebut mahasiswa diterima oleh Ketua DPRD Prov. Sumbar Hendra Irwan Rahim (Fraksi Golkar), Wakil Ketua DPRD Prov Sumbar Arkadius Datuak Intan Bano (Fraksi Demokrat) dan Sekwan DPRD Prov Sumbar H. Raflis di Kantor DPRD Sumbar.
Sementara dalam penyampaian tersebut selaku korlap dan Presma BEM KM Unand, Faidzil Putra mengatakan bahwa sudah 4 tahun ini pihak pemerintah tidak mau tau sama masyarakat. ” Ada 9 Nawacita Presiden Jokowi namu fakta tidak jalan, banyak bahan pokok dan sembako naik, lebih parahnya lagi saat ini pemerintah melarang rakyat kecil untuk sakit “, ujarnya.
Oleh karena itu pihaknya mengharapkan agar pemerintah tidak mempolitisi semua permasalahan terutama permasalahan perusahan BUMN seperti PLN dan Pertamina.
” 9 Nawacita pemerintah saat ini mempunyai program yang sangat bagus namun pengawasannya kurang, sehingga tidak jalan program tersebut “, ungkap Faidzil.
Sedangkan Ketua DPRD Sumbar, Hendra Irwan Rahim dalam kesempatan tersebut akan menampung aspirasi mahasiswa dan akan langsung disampaikan kepada pemerintah pusat.