Jakarta, POROS NUSANTARA – Meski inflansi yang terjadi sepanjang April hanya 0,1% itu ditengarai masih lebih tinggi dibanding periode sama tahun sebelumnya yakni 0,09%. Tentu, walau hanya 0,001% tetap memiliki pengaruh dan menarik untuk dianalisa oleh para pengamat ekonomi.
Selengkapnya sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) pada April 2018 mengalami inflasi sebesar 0,1%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan Maret kemarin yang sebesar 0,2%. Itu artinya inflasi tahun kalender sebesar 1,09%, sedangkan inflasi secara tahun ke tahun (year on year) sebesar 3,41%.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (2/5).
Menurutnya jika jika dibanding tahun sebelumnya periode yang sama lebih tinggi sedikit. “Ya jika dibandingkan periode yang sama, pada April 2017 memang April ini sedikit lebih tinggi dibanding 2017 yang 0,09%. Tetapi dibandingkan April 2016, mengalami deflasi sebesar -0,45%,” ujarnya.
Dia menambahkan inflasi pada April ini dipengaruhi oleh panen raya pada sejumlah bahan kebutuhan pokok masyarakat, khususnya beras. Dimana kata Yunita, secara umum perkembangan harga konsumen pada April ini dipengaruhi oleh panen raya yang sebenarnya mulai bulan Maret sudah terlihat.
Masih dijelaskan Yunita dari 82 kota IHK, sebanyak 54 kota mengalami inflasi. Sementara 28 kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Merauke mencapai 1,32% dan terendah di Kota Padang dan Kudus yakni sebesar 0,01%.
Adapun deflasi tertinggi jelas dia adalah Kota Tual -2,26%, dan deflasi terendah berada di Medan, Bandar Lampung, dan Tegal sebesar -0,01%. (Dst/Slamet W).