Pemantauan Pasar Jangan Hanya Jelang Hari Raya Keagamaan Semata

Kupang, Poros Nusantara – Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya mengingatkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota se – NTT perlu terus diaktifkan. Kegiatan pemantauan pasar oleh TPID tidak boleh hanya dilakukan menjelang hari raya keagamaan saja, tapi harus dilaksanakan secara regular misalnya tiga bulan atau beberapa bulan sekali.

Peringatan  Gubernur NTT,  Frans Lebu Raya ini disampaikan ketika memberikan sambutan dan memimpin kegiatan High Level Meeting TPID se – NTT di Hotel Aston Kupang, Senin (9/4/2018).

BACA JUGA  Kapolres Nabire Serahkan Bingkisan Natal Kepada Suku Wate

Dalam siaran Pers Biro Humas Setda NTT yang dikirim ke Poros Nusantara menyebutkan, Gubernur Lebu Raya, menegaskan soal  kebiasaan pemantauan pasar yang dilaksanakan selama ini hanya menjelang hari besar keagamaan. Hal ini harus dirubah. Kegiatan ini penting dilakukan secara terus menerus untuk menentukan perlu tidaknya digelar operasi pasar. ” Operasi pasar tidak boleh dilakukan hanya pada saat harga melambung tinggi, Harga naik sedikit saja harus segera dilakukan operasi pasar. Karena kalau harga meningkat tajam, sulit untuk diturunkan lagi “, jelas Gubernur Lebu Raya.

BACA JUGA  Kadisdik Berharap Pelaksanaan PPDB Haru Mengacu Dengan Permendikbud No. 1 Tahun 2021

tpidGubernur dua periode ini juga mengapresiasi kinerja seluruh anggota tim (TPID) yang telah berhasil meredam laju inflasi selama empat tahun terakhir. Dalam kurun waktu tersebut, pertumbuhan ekonomi di NTT selalu berada di atas pertumbuhan rata – rata nasional. Tingkat inflasi pun cenderung berada di bawah rata – rata inflasi nasional. Pola koordinasi antara anggota tim TPID baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota harus terus ditingkatkan.

BACA JUGA  PERSONIL MAKOREM 161/WIRASAKTI DAPAT SOSIALISASI LPG.

Sementara  Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT, Naek Tigor Sinaga menyatakan pertumbuhan ekonomi NTT memang terus menunjukkan tren positif empat tahun terakhir. Pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi NTT adalah sebesar 5,16 persen. Berada di atas rata – rata nasional yang sebesar 5,07 persen. Namun, tantangan ekonomi NTT adalah menyeimbangkan neraca perdagangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *