Kupang, Poros Nusantara – Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya mengingatkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota se – NTT perlu terus diaktifkan. Kegiatan pemantauan pasar oleh TPID tidak boleh hanya dilakukan menjelang hari raya keagamaan saja, tapi harus dilaksanakan secara regular misalnya tiga bulan atau beberapa bulan sekali.
Peringatan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya ini disampaikan ketika memberikan sambutan dan memimpin kegiatan High Level Meeting TPID se – NTT di Hotel Aston Kupang, Senin (9/4/2018).
Dalam siaran Pers Biro Humas Setda NTT yang dikirim ke Poros Nusantara menyebutkan, Gubernur Lebu Raya, menegaskan soal kebiasaan pemantauan pasar yang dilaksanakan selama ini hanya menjelang hari besar keagamaan. Hal ini harus dirubah. Kegiatan ini penting dilakukan secara terus menerus untuk menentukan perlu tidaknya digelar operasi pasar. ” Operasi pasar tidak boleh dilakukan hanya pada saat harga melambung tinggi, Harga naik sedikit saja harus segera dilakukan operasi pasar. Karena kalau harga meningkat tajam, sulit untuk diturunkan lagi “, jelas Gubernur Lebu Raya.
Gubernur dua periode ini juga mengapresiasi kinerja seluruh anggota tim (TPID) yang telah berhasil meredam laju inflasi selama empat tahun terakhir. Dalam kurun waktu tersebut, pertumbuhan ekonomi di NTT selalu berada di atas pertumbuhan rata – rata nasional. Tingkat inflasi pun cenderung berada di bawah rata – rata inflasi nasional. Pola koordinasi antara anggota tim TPID baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota harus terus ditingkatkan.
Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT, Naek Tigor Sinaga menyatakan pertumbuhan ekonomi NTT memang terus menunjukkan tren positif empat tahun terakhir. Pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi NTT adalah sebesar 5,16 persen. Berada di atas rata – rata nasional yang sebesar 5,07 persen. Namun, tantangan ekonomi NTT adalah menyeimbangkan neraca perdagangan.