Kupang, Poros Nusantara – Data Ekspor Nusa Tenggara Timur (NTT), dibanding bulan Januari 2017 dan bulan Januari 2018 mengalami penurunan sebesar 22, 76 persen. Sedangkan Januari terhadap Desember juga mengalami penurunan sebesar 10, 37 persen dengan nilai ekspor sebesar US Dollar 1.423.852 dan volume sebesar 5.693, 20 ton.
Demikian dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS), Maritje Pattiwaellapia, SE, M.Si saat memberikan keterangan pers di Aula kantor BPS, Kamis( 1/3/2018). Dijelaskan Maritje, komoditi terbesar yang diekspor Provinsi NTT pada bulan Januari adalah kelompok migas dan non migas dengan nilainya tidak jauh berbeda yaitu sebesar US Dollar 237.014, dan US Dollar 205.788. Untuk komoditi yang diekspor meliputi bahan bakar mineral, garam, belerang, kapur dengan komponennya antara 27 dan 25 sedangkan kendaraan dan bagiannya komponen 87, perabot serta penerangan rumah sebesar 94 komponen dan minuman 22 komponen. Dengan negara tujuan ekspor adalah Timor Leste.
Sedangkan untuk data perkembangan tingkat penghunian kamar hotel ( TPK), dan angkutan udara Januari 2018, Maritje menjelaskan tingkat penghunian kamar untuk hotel berbintang di NTT sendiri pada bulan Januari 2018 sebesar 39,51 persen, turun 18, 43 poin dibanding TPK Desember 2017 yang sebesar 57,94 persen. Dengan tingkat hunian untuk bulan Januari 2018 sejumlah 17.862 orang, dengan rincian 16.853 orang tamu nusantara dan 1.009 orang tamu manca negara sedangkan menurutnya, rata – rata tamu yang menginap di hotel berbintang untuk bulan Januari 2018 selama 1, 85 hari.
Rata – rata lama tamu nusantara yang menginap selama 1,78 hari dan rata-rata lama tamu manca negara menginap 3,03 hari. Untuk data disektor akomodasi, menurut Maritje, belum banyak tamu yang datang dan kegiatan – kegiatan belum berjalan dengan baik, terutama baik dari pemerintah maupun pihak swasta.