SUKABITETEK JADI DESA MADANI PARMUSI

BELU, POROS NUSANTARA  –  Ketua Umum Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi),Usamah Hisyam, menetapkan Desa Sukabitetek, Kecamatan Tasifeto Timur Belu, NTT sebagai desa madani Parmusi. Pasalnya, desa tersebut sangat layak menyandang desa madani karena syarat sebuah desa madani itu ada masyarakatnya, ada Ustad, umatnya beraklak mulia, memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi. Parmusi Pusat akan terus melakukan pemantauan dan mendampingi desa madani sehingga masyarakatnya selain beraklak mulia juga sejahtera dan berkembang maju ke arah yang lebih baik lagi.

sukanitetek.3Usamah Hisyam menyampaikan hal ini ketika meresmikan penggunaan sumur bor Parmusi yang dibangun di Desa Sukabitetek, Belu, Minggu (26/11/2017).
Ketua Umum Parmusi,Usamah menjelaskan, kunjungan tim ke daerah perbatasan khususnya di Belu ada tiga titik yakni di  Atapupu melakukan peletakan batu pertama pembangunan Parmusi Center, kemudian ke Desa  Aitaman memberikan bantuan sembako  dan di Sukabitetek, Kecamatan Tasifeto Timur meresmikan sumur bor. Pemilihan daerah Belu ini karena menjadi perhatian dan pembinaan dari Da’i-Da’i  Parmusi dan Dai Dewan Dakwah Islamiah Indonesia. Dirinya gembira datang ke NTT khususnya di perbatasan ibarat  wisata religi  karena dapat melihat pemandangan di perbatasan yang luar biasa indahnya dari kampung ke kampung yang tidak ditemukan di Jawa.

BACA JUGA  Ketua Umum DPP LIPAN Indonesia Minta DPK se Sulawesi Selatan Buat Posko Pengaduan Masyarakat.

sukanitetek.2Sebagai pimpinan PP Parmusi, lanjutnya, dirinya juga menyatakan profisiat terhadap Ustad Ahwan dan rekan-rekannya yang menginisiasi pembangunan sumur bor untuk membantu masyarakat yang ada.
“Seluruh pembangunan sumur bor ini menggunakan dana umat. Jadi  dari umat, oleh umat dan untuk umat di daerah ini. Saya lihat luar biasa karena Parmusi Pusat baru saja menetapkan sebuah program nasional yakni program binaan desa madani. Saya baru pertama satu desa madani di Palu, Sulawesi  sebagai pilot project  kemudian di Sambas ada dua desa madani. Tetapi saya lihat sesungguhnya lebih layak di Belu khususnya di Desa Sukabitetek  ini sebagai desa madani Parmusi. Karena disini sudah lengkap, ada masyarakatnya, ada Ustad, masyarakatnya beraklak mulia, memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita akan bantu bangun sekolah Madrasyah sehingga anak-anak tidak perlu sekolah jauh. Harus ada pemberdayaan ekonomi/kemandirian ekonomi,” katanya.

BACA JUGA  KPU PASAMAN UMUMKAN 13 PARPOL LULUS VERIFIKASI 2 PARPOL TAHAP PERBAIKAN

sukanitetek.1Usamah juga menanyakan soal pengelolaan lahan garapan di desa tersebut. Dari informasi bahwa lahan garapan untuk pertanian dikelola para warga saat ini seluas 4 hektar dengan sistem sewa setahun Rp 2 juta untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Lahan yang ada untuk ditanam jagung, padi, namun dirinya menilai kurang efektif. Kedepan harus warga harus punya sawah sendiri.
“Jika ada lahan kosong maka kita upayakan 5 hektar untuk disewakan. Kita tanam padi. Ini bukan dana dari Usamah tapi ini dana dari Allah. Karena setiap ada rezeki ada hak Allah berupa zakat dan berikan pada warga yang kurang mampu. Saya kira kita akan bantu sewa lagi sehingga total  9 hektar maka bisa berhasil bisa hasil selain untuk makan juga bisa dijual. Ini dana bergulir. Itulah yang namanya desa madani, selain  iman,  takwa ,  ekonomi mandiri, juga  aklak mulia. Saya minta para orangtua wajib berikan pendidikan pada anak-anak. Harus didik iman, takwa dan  memiliki ilmu pengetahuan,” katanya.

BACA JUGA  Klarifikasi Wali Nagari Pakan Rabaa Bukan Insiden Tapi Mis Komunikasi

Usamah menyampaikan ucapkan selamat  kepada para warga atas  pembangunan sumur bor dan pengembangan usaha pertanian. PP Parmusi akan tetap monitor Sukabitetek sebagai desa madani Parmusi   sehingga dari waktu ke waktu bisa dilihat perkembangan apa yang dibutuhkan dan bila perlu dana produktif sehingga rakyat tidak kesulitan.
Sementara Ustad Ahwan, Pengelola Musolah Sukabitetek mengatakan, warga yang ada ini memang bukan orang baru. Pasalnya, sejak tahun 1994 mereka sudah saling kenal tetapi kemudian dirinya  berpisah dengan jamaah yang ada sehingga tidak ada komunikasi lebih jauh. Namun, pada 2002 atas perkenan Allah mereka dipertemukan lagi di Sukabitetek.
Atas nama jamaah, Ustad Ahwan menyampaikan ucapkan banyak terima kasih kepada Ketua Umum  Parmusi yang  telah memberikan bantuan sumur bor . Mudah-mudahan sumur bor ini dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup jamaah.

(Laporan : Erni Amperawati).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *