KUPANG, POROS NUSANTARA – Rencana pembangunan jembatan Pancasila-Palmerah sepanjang 800 meter yang menghubungkan Larantuka dan Adonara, di Flores Timur, kian mengarah pada titik terang. Proses Feasibility Study (FS) dan *Detail Engeneering Desain*/DED ( desain teknis secara detail) diharapkan selesai akhir Oktober 2017 ini.
“Saat ini, rencana pembangunan jembatan Pancasila-Palmerah memasuki FS menuju pada DED. Diharapkan akhir Oktober tahun ini selesai,” kata Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, kepada wartawan, usai mengikuti sidang Paripurna DPRD NTT, di Kupang, Senin (9/10).
Gubernur Lebu Raya menjelaskan, jika selesai proses FS dan DED dan dinyatakan layak maka pelaksanaan pembangunan fisik jembatan Pancasila-Palmerah, di Larantuka dapat dimulai oleh Tidal Bridge (Belanda).
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dan investor Tidal Brigde, di Den Haag, Belanda telah dilakukan pada 22 April 2016 lalu. Nota kesepahaman Signing Ceremony Business to Business (B to B) pelaksanaan pembangunan jembatan Pancasila-Palmerah itu, menggunakan dana investasi asing.
“Pembangunan jembatan ini tidak menggunakan dana APBD tapi melalui dana investasi asing sebagai bentuk kerjasama antara Indonesia dan Belanda,” katanya.
Terkait turbin listrik arus laut di jembatan Pancasila-Palmerah, tutur Gubernur, penentuan harganya butuh persetujuan dan kesepakatan bersama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PLN. Hal ini lanjutnya, mengingat, yang akan membeli energi listrik adalah PLN. “Saya pernah mendampingi tim dari Belanda untuk menawarkan Tarif Listrik (TL) arus laut di jembatan Pancasila-Palmerah sebesar 16 sen dolar AS per Kilo Watt Hour (KWH), ungkap Lebu Raya.