Jakarta Utara, POROS NUSANTARA – Sabtu, 28 Agustus 2017 di GPIB Tugu Jl Raya Tugu dilangsungkan kegiatan Peningkatan Kerukunan Umat Beragama Angkatan XI Tahun 2017 Dalam acara tersebut dihadiri dari 6 unsur agama di wilayah kota Administrasi Jakarta. Acara yang dilangsungkan di Gedung Yeruel, Aula GPIB Tugu, Jl. Raya Tugu No. 20 Rt 010/006 Semper Barat Jakarta Utara Dalam kesempatan tersebut dalam sambutan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Propinsi DKI Jakarta Bidang Ketahanan Ekonomi, Seni Budaya, Agama dan Organisasi Kemasyarakatan menyampaikan bahwa Theologia Pembebasan dimana Kristus menumpahkan darahNya dalam rangka mengentaskan kemiskinan.
Apakah kita peduli pada kemiskinan? Demikian tantangannya Perdamaian tak kan menjadi barang yang mahal jika kita menerapkan “guyub” yaitu gotong royong! Drs. Taufan Bakri, M Si selaku Ketua Bidang Ketahanan Ekonomi, Seni Budaya, Agama dan Organisasi Kemasyarakatan Propinsi DKI Jakartan sepakat dengan tuan rumah acara ini Pdt Egbert Parasian Sihombing, S.Th, M.Min selaku Ketua Majelis Jemaat GPIB Tugu DKI Jakarta bahwa kita membutuhkan radikalisme yang positif, radikalisme yang membawa keadilan dan perdamaian dalam sambutannya Drs. Taufan Bakri, M.Si bersama Drs. Marthen A.R. Manongga, M.M Ketua KANNI Pimpinan Cabang Kota Administrasi Jakarta Utara Bapak Taufan demikian antusias dan penuh semangat diakhir sambutan mengajak seluruh peserta yang dihadiri 100 orang menyanyikan Lagu Garuda Pancasila untuk senantiasa ingat dan kembali back to the basic Pancasila sebagai dasar negara.
Topik berikut, Peran dan Tupoksi FKUB dalam Menkaga Harmoni di Jakarta Utara disampaikan oleh H Drs Abi Ichwanuddin, M Si Ketua FKUB Kota Administrasi Jakarta Utara FKUB memang belum tersosialisasi dengan baik karena keterbatasan dana tetapi siap melayani masyarakat. FKUB sedang memverifikasi daerah/kelurahan yang mengusung desa kerukunan. Media sosial wadah efektif menerapkan perdamaian di tengah-tengah masyarakat. Suara perdamaian harus diperjuangkan untuk kerukunan umat beragama. Ketua FKUB Kota Administrasi Jak Ut FKUB menggalakkan dialog.
FKUB melaksanakan ceramah kerukunan beragama mulai dari tingkat SD Fenomena realita di lapangan bahwa kerukunan belum diterima oleh anak-anak, karena tradisi fenomena kerukunan beragama belum terbentuk pada anak-anak. Ini memprihatinkan. Dialog beragama kami dengan kami, kami dengan anda masih bersifat praksis, masih menurut agama saya, mazhab saya. Kerukunan dpt terjadi dilakukan bila bisa sampai ranah harmonitas tercipta di tengah keragaman. Gangguan keragaman dalam perdamaian jika ditemukan FKUB maka akan disampaikan ke Kepolisian. FKUB belum sampai wilayah tingkat kecamatan dan kelurahan dalam menciptakan dialog kerukunan.
FKUB juga memfasilitasi dalam pengurusan IMB demgan tujuan agar tidak ada konflik di masyarakat. Saat ini di dunia Islam ada Ahmadiyah. Keberadaan Ahmadiyah di masyarakat, FKUB tampil meredamnya dan mengkondisikan agar suasana tetap kondusif. Ada juga permasalahan/konflik di tengah Gereja, FKUB pun tampil memberikan solusi.
Perbedaan dalam hal perbedaan pendapat keluarga ya berbeda agama, sehingga timbul masalah dalam keluarga FKUB pun menyelesaikan. FKUB merupakan rumah twmpat kita bersama menciptakan kerukunan. Mari sama-sama kita ciptakan kerukunan Umat beragama. Topik berikut Persatuan Umat adalah Kekuatan Bangsa Penulis 5 Pilar Kebangsaan utk rujukan revolusi mental utk aparat bangsa. Yang terjadi negara terpecah belah. Irak hancur, Arab dan Qatar pecah kongsi. Jika tidak terdapat perdamaian dan kerukunan. Penyaji Ir Hamrif Gusmam Zakaria, M.M Pengajar Lemhanas Yugoslavia dengan Komunis hancur. Saat ini NKRI memang sengaja dibuat untuk terpecah.
Saat ini ISIS berupaya masuk di seluruh dunia termasuk Indonesia. Islam dirusak oleh ISIS dengan berkedok Islam. Pancasila mempersatukan 255 juta jiwa di 17.504 dengan 1.340 suku dan 600 bahasa daerah dan 6 agama. Pasal 1 PBM No 9 dan 8 tahu. 2006 di dalamnya mengatur Kerukunan Umat.