CARA MENGENALI POTENSI DIRI DENGAN SEGALA KEUNIKANYA AGAR MAMPU BERSAING DI DUNIA KERJA

siti larosoleh: Siti Napisah, M.Psi., Psikolog

Dosen Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA)

Prodi: Bimbingan dan Konseling

 

Sungguh disayangkan ketika Jokowi Presiden kita berteriak-teriak pentingnya kemampuan berkompetisi di era zaman sekarang,  ternyata mahasiswa kita, calon mahasiswa bahkan yang calon sarjanapun belum mengenali potensi diri, belum bisa mengenal diri sendiri,  apa yang salah? Kemudian bagaimana kita mau menjawab tantangan seperti yang dikatakan Presiden kita?

 Apa itu potensi diri?

Setiap individu memiliki potensi yang berbeda dengan individu lainnya. Manusia diciptakan Tuhan sempurna dilengkapi  dengan keunikan yang tidak ada orang menyerupainya, bahkan dengan segala keberadaannya, termasuk kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Manusia adalah mahkluk yang berpotensi, yang selalu tumbuh menuju aktualisasi dirinya yang harus mampu mengenali kedua sisi tersebut dengan baik. Namun tidak semua manusia mau berusaha bekerja keras mendayagunakan potensinya untuk mengeluarkan keunikanya.

Potensi diri merupakan  kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepernuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal oleh seseorang. (https;//id.m.wikipedia.org).  Untuk mampu menggali dan kemudian mengembangkan potensi diri, sebaiknya kita harus mengenali diri sendiri terlebih dahulu untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri. .

Bagaimana cara mengeluarkan potensi diri dengan segala keunikanya?

  1. Intropeksi diri, dengan cara bertanya pada diri sendiri, seperti:
  2. Apa kelebihan yang saya miliki?
  3. Apakah saya seorang yang sabar?
  4. apakah saya orang yang berani?

Dengan intropeksi membuat kita terus menerus belajar sehingga mampu menjawab perkembangan teknologi, sosial dan ekonomi.

  1. Mengungkapkan diri (self disclosure)

Kita dapat mengungkapkan perasaan, pikiran bahkan reaksi kita terhadap suatu fenomena /peristiwa yang kita alami kepada orang lain.

Misalnya: “ saya suka kalau bekerja diberi target, saya susah jika harus mengkonsep atau memikirkan sesuatu secara detil, saya orang yang praktis” atau pernyataan seperti ini “saya orangnya perasa dan mudah tersinggung”.

Dalam hal ini Anda harus show off:: Anda harus menunjukkan dan menjual keunikan yang Anda punya supaya  orang lain tahu.

Contoh: Anda pandai memasak. Setiap Anda memasak makanan, teman-teman Anda pasti rebutan untuk ngicipi/mencoba. Jika Anda tidak pernah masak bagaimana temen Anda tahu kalau Anda pandai memasak.

  1. Feedback (umpan balik)

Supaya lebih objektif, kita perlu bertanya dan mendapatkan feedback dari orang yang kita tanyai. Kita bisa bertanya kepada orang yang sudah mengenal kita dengan baik. Kita bisa bertanya kepada orang-oang yang dekat dengan kita, seperti anggota  keluarga,  tetangga, sahabat kita. Pertanyaannya sama seperti kita bertanya kepada diri sendiri. contoh: ”Menurut kamu, apakah saya ini orang yang teratur dan sistematis dalam bekerja?”

Terkadang potensi yang ada di dalam diri kita, orang lain lebih tahu dibanding diri kita sendiri.Contoh, orang yang memiliki kerendahan hati. Suka membantu orang lain bahkan mempromosikan keunikannya.

Apa hasil yang didapat?

  1. Keunikan yang dimiliki dan orang lain tidak punya, dia akan mampu bersaing, cepat dikenal orang, bahkan mampu bertahan hidup di segala situasi.
  2. Anda sudah membuat Jokowi tersenyum

laros

Reff:

  1. Navis Mudrika. 2002. Kenali Diri Sendiri. Jakarta: PT Balai Pustaka
  2. https;//id.m.wikipedia.org
  3. https://www.google.co.id/search?q=kenali+diri+sendiri&source:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *