Semarang – porosnusantara,co.id
Demo gabungan mahasiswa hari ini berlangsung panas, ditambah terik matahari yang menyengat di kawasan gedung DPRD Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (22/8/2024) siang.
Gabungan mahasiswa yang yang berjumlah ribuan, berunjuk rasa menolak pengesahan revisi UU Pilkada diwarnai dengan insiden perobohan pagar pintu gerbang gedung DPRD Jateng.
Pantauan Poros Nusantara, sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus mengenakan almamater berbeda-beda berusaha mendorong pagar DPRD hingga roboh.
Di dalam kompleks yang bersebelahan dengan gedung gubernuran Jateng itu tampak banyak sekali polisi dari Sabhara maupun Brimob Polda Jateng yang bersiaga mengamankan aksi demo mahasiswa tersebut.
Para mahasiswa dan pendemo lainnya tiba di Jalan Pahlawan menjelang pukul 11.00 WIB dari titik kumpul bundaran air mancur,
Para pendemo kemudian berjalan ke depan DPRD Jateng yang ditutup polisi menjadi satu arah demi pengamanan demo mahasiswa.
Aksi massa memanas pada siang sekitar pukul 13.00 WIB. Tak lama, gas air mata ditembakkan petugas ketika massa mulai rusuh dengan mendorong pagar pintu utama hingga roboh.
Aparat kepolisian yang sudah bersiaga sejak pagi hari tak bisa menghindari kontak fisik, sehingga aparat mengambil tindakan dengan menembakan gas air mata.
Beberapa kali gas air mata dilepaskan hingga membuat beberapa pendemo dan orang di sekitar lari kocar-kacir, termasuk pegawai Pemprov Jateng dan anggota DPRD Jawa tengah.
Bahkan beberapa wartawan juga terkena dampak gas air mata ini dan mengeluh karena sangat pedih di mata.
Berdasarkan pantauan poros nusantara tembakan gas air mata sampai di taman Indonesia Kaya yang jaraknya sekitar 200 meter dari gedung DPRD Jateng, dengan bukti bekas lantai terbakar di taman tersebut.
Menurut keterangan pendemo ada 11 pendemo dilarikan ke rumah sakit dan 6 pendemo di rawat di posko aksi.
Terpantau Poros Nusantara juga sekitar ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Semarang tidak langsung bubar melainkan masih melanjutkan orasi di sekitar taman Indonesia Kaya kaya, sampai pukul 15.20 WIB sebelum beberapa pendemo membubarkan diri.
Menurut Ricky, korlab demo hari ini, mahasiswa sudah berusaha menyampaikan pendapat dengan damai, namun aparat kepolisian yang berjaga bertindak kasar dengan menembakan gas air mata.
Para mahasiswa protes adanya pembahasan revisi UU Pilkada oleh DPR dan pemerintah yang mengabaikan putusan MK, hal ini dinilai sarat kepentingan individu tertentu atau penguasa.
(djoko sumardi)