“Pengguna narkoba adalah korban yang membutuhkan bantuan untuk keluar dari jeratan adiksi. Program rehabilitasi yang tepat dapat membantu mereka untuk pulih dan kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif,” kata Alvin.
Ia juga menekankan perlunya sistem hukum yang adil dan manusiawi dalam menangani kasus-kasus narkotika.Dari perspektif kepolisian, Iptu Irwan, S.H., M.H. dari Polres Tangerang Selatan menyoroti pentingnya sinergi antar penegak hukum dalam memberantas narkoba.”Kami di Polres Tangerang Selatan berkomitmen untuk bekerja sama dengan BNN dan lembaga lainnya untuk memastikan bahwa tidak ada celah bagi penyalahgunaan narkoba di wilayah kami,” tegasnya.
Iptu Irwan juga menekankan perlunya operasi yang terus-menerus dan intelijen yang kuat untuk mengatasi jaringan narkotika yang semakin kompleks. Albert, seorang konselor adiksi, berbicara mengenai peran vital konseling dalam proses pemulihan dari adiksi. Menurutnya, pemulihan dari narkoba tidak hanya soal menghentikan penggunaan, tetapi juga soal pemulihan psikologis dan sosial.”Sebagai konselor, tugas kami adalah membantu individu untuk mengatasi akar masalah yang menyebabkan mereka menggunakan narkoba, serta mendukung mereka dalam perjalanan pemulihan mereka,” jelas Albert.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan keluarga dan komunitas dalam proses ini.Sekjen GANNAS, Rully Ardian, S.H., M.H., menyatakan keprihatinannya atas keterlibatan figur publik dalam penyalahgunaan narkoba.”Adalah tanggung jawab kita semua untuk memberikan contoh yang baik, terutama bagi generasi muda. Figur publik memiliki pengaruh besar, dan keterlibatan mereka dalam narkoba memberikan dampak negatif yang luas,” ujarnya.
Rully juga menegaskan komitmen GANNAS untuk terus mengkampanyekan bahaya narkoba dan mengajak semua pihak untuk terlibat dalam gerakan ini.Selain fokus pada pemberantasan narkoba di dalam negeri, GANNAS juga memiliki visi global dalam memerangi narkoba. Mereka berencana untuk menobatkan mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, sebagai Bapak Anti Narkoba Internasional jika ia bersedia hadir di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak negara untuk bergabung dalam perjuangan melawan narkoba.