KABALAI JOGYA DAN JATENG WIDA NURFAIDA BUDEG TIDAK DENGAR KELUHAN WARGA DEMAK JALAN NASIONAL AMBURADUL

Resistensi pembangunan jalan dan Preservasi di setiap wilayah dan otorisasi kepala balai tidak selalu berjalan secara proposional , apakah ini kurang Pengawasan atau ada pembicaraan dari semua sektor secara struktural yang ada di Ditjen Bina Marga di kementerian PUPR, Padahal berkali – kali Menteri Basuki selalu memberikan arahan dan perhatian kepada bawahannya untuk konsen dan benar melakukan tugasnya, fakta instruksi Menteri tidak pernah dilaksanakan secara benar, salah satu yang paling parah dilakukan di BBPJN 7 Dibawah kepemimpinan WIDA NURFAIDA.

BACA JUGA  TNI AL Lanal Lhokseumawe Gelar Vaksinasi di Bandara Malikussaleh Lhokseumawe Jelang Arus Mudik Lebaran

Hasil investigasi serta Penelesuran Media dan LSM Dilapangan kerusakan jalan yang berlobang sepanjang jalan demak – Semarang serta kota semarang hampir 70 persen rusak dan sangat membahayakan pengendara dan ini sudah berlangsung dari Tahun 2021 , masyarakat sekitar sudah capek serta Lelah mengadukan hal ini, Balai jalan nasional jogya dan Jawa Tengah seolah membiarkan kerusakan ini, Andi Baharudin Ketua Umum LSM KOMITE ANTI KORUPSI INDONESIA / KAKI Sudah memerintahkan perwakilan di Jawa Tengah untuk dapat memberikan warning kepada Balai yang berkompeten untuk membantu masyarakat agar protes untuk jalan Nasional segera dilaksanakan.

BACA JUGA  Wakil Bupati Way Kanan Buka Acara Pertemuan Audit Sunting Dan Manajemen Kasus Sunting Tingkat Kabupaten Way Kanan

Jalan di demak sampai semarang dari dahulu tidak ada sama sekali perbaikan, kalaupun ada hanya sebatas Tambal kecil saja, Andi pun sampai bertanya, dikemanakan anggaran Milyaran Rupiah sebagai Alokasi Preservasi.

WIDA NURFAIDA yang coba dihubungi tidak menjawab dan tidak merespon konfirmasi beberapa media sampai berita ini tayang, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah terjadi indikasi Penyimpangan terhadap anggaran Perawatan tersebut selama bertahun-tahun , apakah Wida selaku kepala balai sudah tuli atau budeg sampai tidak mau mendengar keluhan warga Demak dan semarang, terkhusus para pengguna jalan, Pihak ditjen bina marga pun enggan mengomentari hal ini, Padahal kementerian PUPR sudah begitu banyak mengeluarkan anggaran yang dimaksud.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *