Porosnusantara.co.id – Jakarta || AMI ( Aliansi Mahasiswa Indonesia ) merespon keras dukungan-dukungan yang mengatakan Presiden Indonesia Jokowi Dodo harus memperpanjang masa jabatannya hingga 3 periode. Untuk itu AMI melakukan unjuk rasa penolakan penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden, aksi tersebut dilaksanakan pada Jumat lalu (1/4/2022) di Kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat.
Sayangnya AMI mengatakan aksi tersebut tidak digubris secara langsung oleh Jokowi dan tidak ada tindakan lebih lanjut atas tuntutan yang telah diberikan kepada Presiden Republik Indonesia, oleh sebab itu AMI memberikan ancaman yang menyebutkan bahwa akan melakukan aksi-aksi yang lebih besar.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengkritik atas ancaman tersebut, ia menyebutkan mahasiswa merupakan pewaris negeri untuk masa yang akan datang oleh karena itu beliau mengatakan mahasiswa seharusnya bisa menyampaikan pendapat secara baik dan memberikan ancaman bukanlah watak pewaris negeri.
“kepala negara lho ini. Jadi ya negeri ini kan pewaris takhta pertama mahasiswa. Mereka akan jadi pemimpin-pemimpin besar republik ini. Mulai sekarang mereka harus menyampaikan pendapat dengan baik,” tutur Ngabalin, Selasa (5/4/2022)
Mardani Ali Sera Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga turut memberikan tanggapan kepada Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin terkait kritik yang dilontarkannya. Mardani menyebutkan mahasiswa mempunyai hak sebagai penjaga nurani negeri. Hal tersebut bisa dilihat pada 1998 yang digerakkan oleh mahasiswa.
“Reformasi 1998 digerakkan oleh para mahasiswa. Jadi wajar jika pembatasan dua periode terancam mahasiswa bergerak,” sebut Mardani, Rabu (6/4/2022).
Mardani juga menambahkan mahasiswa tidak perlu takut dalam melakukan aksi nya untuk membela negeri dan bentuk respon yang akan di berikan oleh Istana, menurutnya mahasiswa juga sering kali mendapatkan perlakuan keras dari pihak-pihak terkait.
“Tentang ancam mengancam, mahasiswa seringnya jadi korban penangkapan dan pemukulan. Nggak usah takut,” Tutup Mardani
(Red)