Jakarta,Porosnusantara.co.id
Secara keseluruhan, penjualan mobil baru Prancis turun pada kuartal pertama dan mencatat penurunan kesepuluh bulan berturut-turut dengan penurunan hampir 20 persen pada bulan Maret. Penurunan ini disebabkan industri otomotif berjuang untuk mengatasi masalah rantai pasokan, termasuk kekurangan global chip semikonduktor.
Menurut laporan Reuters, 1 April 2022, yang mengutip data industri dari Plateforme (PFA), penjualan model listrik dan hybrid sepenuhnya menyumbang hampir 40 persen dari penjualan mobil baru, dibandingkan 38,3 persen untuk model bensin (konvensional).
Seorang juru bicara PFA mengatakan karena ketidakpastian perang di Ukraina dan kekurangan beberapa komponen, tidak mungkin untuk memberikan perkiraan penjualan mobil baru Prancis pada 2022.
Ditambah pangsa pasar penjualan model diesel sebesar 16,5 persen di kuartal I, model mesin pembakaran murni masih menjadi mayoritas.
Tapi ini adalah perubahan besar dalam penjualan mobil, karena kendaraan elektrifikasi masih relatif baru di industri otomotif.
Didorong oleh subsidi, larangan model bahan bakar fosil dan harga bensin yang tinggi, model listrik telah menjadi produk populer dalam waktu singkat.
Sementara itu, menurut
Ketua Tim Pengembangan Baterai Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB) BUMN Agus Tjahajana Wirakusumah kepada awak media, Sabtu, 2/4/2022 di Jakarta, ia mengatakan bahwa perkembangan mobil listrik Indonesia memang tidak terlalu cepat karena masih minim infrastruktur pengisian baterai untuk mobil listrik dan secara peminatan masyarakat belum terlalu tinggi.
Hal ini sangat berpengaruh dari soal harga mobil listrik yang masih terbilang sangat mahal,Bateraimobil listrik mengambil porsi dominan dalam menentukan harga kendaran listrik.
