Kupang ( NTT) Porosnusamtara.co.id -Pandemi corona yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga bulan Juni mendatang mendorong Kementerian Pertanian untuk dapat mengantisipasi ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia.
Salah satu upaya dalam menjamin ketersediaan pangan tersebut, yaitu dengan melakukan sejumlah pendataan terkait luas panen, serta kegiatan petani yang ada di setiap Kostratani di Indonesia.
Upaya inilah yang juga sedang dilakukan oleh BBPP Kupang Sesuai arahan Mentan SYL, pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh tertunda apalagi terhenti. Begitu pula kegiatan olah tanah, olah tanam hingga panen padi oleh petani didampingi penyuluh harus tetap berlangsung meskipun di tengah pandemi global corona saat ini.
“Kostratani dan Kostraling sangat tepat dalam mengantisipasi dan mengamankan stok pangan saat ini walau di tengah wabah Pertanian tidak boleh berhenti”, ungkap SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, dalam kaitan dengan hal tersebut pihaknya mencanangkan tiga program aksi, yaitu
1 KOSTRATANI, 2 Penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial 2,5 juta selama 5 tahun; dan 3 Penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi seperti Gedor Horti, Grasida, Sikomandan, KUR, PMS, dan Gratieks.
Kepala Badan Prof. Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa tugas pertanian di saat pandemi harus lebih giat lagi dan tetap produktif. Dimana para penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan masing-masing panen dan pemrosesannya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan.
Lanjut Dedy Nursyamsi
Dirinya mengatakan, Dalam masa pandemic Covid-19 ini, pertanian dan penyuluhan tidak boleh berhenti. Karena pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh tertunda apalagi terhenti.