Poros Nusantara, Pelalawan – Teknopolitan Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau. saat diadakannya Focus Group Discussion (FGD) Pembangunan Pilot Plant Produksi Industrial Vegetable Oil di Kawasan Teknopolitan Pelalawan, Selasa (21/1).
Salah satu pendorong industri hilir ini, untuk meningkatkan penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN) biodiesel sebagai campuran BBM guna mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Bupati Pelalawan H.M Harris saat memberikan sambutan FGD mengatakan bahwa berada pada posisi yang strategis sumber daya alam (SDA) yang melimpah mendorong Kabupaten Pelalawan berkembang menjadi tujuan hidup banyak orang. Perkembangan ini tentunya diikuti dengan semakin kompleksnya permasalahan pembangunan. Dengan adanya permasalahan tersebut, pihaknya mencetuskan tujuh program strategis untuk mengatasi lima indikator pembangunan.
” Untuk meningkatkan daya saing daerah dan potensi unggul daerah, kita telah memprioritaskan empat kawasan pembangunan unggulan yakni pembangunan kawasan sains dan teknologi (kawasan teknopolitan atau techno park), pengembangan kawasan wisata bono, pengembangan kawasan sentra pertanian padi, pembangunan kawasan pelabuhan Sokoi. Kawasan Teknopolitan Pelalawan tempat kita hadir saat ini, di luas lahan yang sudah disiapkan berkisar kurang lebih 3.754 hektare, “terangnya.
Bupati Pelalawan dua periode ini ,bahwa sebagai produk unggulan nasional, komunitas kelapa sawit memberikan kontribusi yang besar terhadap devisa negara, PDRB, dan PDB serta menjadi pengungkit perekonomian daerah. Saat ini perkebunan sawit di Kabupaten Pelalawan menyumbang 38 persen bagi PDRB Kabupaten dengan luas kebun secara keseluruhan 393.000 hektare atau 40 persen, diantaranya dikelola oleh petani sawit swadaya.