Singkawang. Poros Indonesia – Pemerintahan Kota Singkawang sedang menghiasi kota pusaka yang berada di beberapa jalan di pusat kota Singkawang. Hal ini dilakukan bertujuan agar Kota Singkawang terlihat lebih menarik, karena Singkawang adalah kota pariwisata yang paling banyak di kunjungi di provinsi Kalimantan Barat.
Program ini akan menata dan merapikan secara fisik wilayah yang terkena imbas penataan kota pusaka. Teras-teras ruko pun di hiasi dengan keramik baru agar terlihat menarik, karena rata-rata ruko di area ini adalah bangunan yang sudah tua. Sebelum itu pun designnya sudah disosialisasikan kepada warga terutama mereka yang berdomisili di Jalan Diponegoro, Jalan Setia Budi dan Budi Utomo.
Pemerintahan kota Singkawang mendapatkan bantuan anggaran dari pemerintah pusat kurang lebih sekitar 14 miliar rupiah untuk menata kawasan kota pusaka tersebut.
Dengan adanya penataan kota pusaka ini diharapkan wisatawan, pengunjung betah berada di Kota Singkawang. Selain tempat wisata yang sudah ada seperti wisata alam, pegunungan, dan pantai. Lokasi penataan Kota Pusaka ini akan menjadi alternatif destinasi wisata baru yang ada di Kota Singkawang.
Dalam proses pengerjaannya, program Kota Pusaka mendapat beberapa kritikan dari masyarakat. Ada 3 hal yang benar-benar di soroti, yaitu:
1. Pintu gerbang diatas jembatan dan dalam kota karena hal ini bertentangan dengan Permenhub no.75 tahun 2015 tentang Analisa dampak lalulintas.
2. Ciri khas bangunan kota pusaka semestinya tidak mengkhususkan etnik tertentu.
3. Pembangunan kota pusaka harus tetap berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika yang hidup masyarakat setempat.
Namun demikian adalah bentuk kepedulian masyarakat terhadap kemajuan kota Singkawang yang nantinya diharapkan akan dapat lebih banyak mendatangkan wisatawan dari luar dan dalam negeri, yang tentunya akan membantu perekonomian masyarakat dengan kehadiran para wisatawan tersebut.
Biro Singkawang (Dd)
