Pentingnya Pelestarian Seni, Budaya & Kekayaan Hayati Provinsi Bali Melalui Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

Porosnusantara.co.id, Denpasar – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menegaskan dirinya akan mendorong provinsi Bali dijadikan Pilot Project dalam perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) produk seni dari para perajin di Indonesia. “Saya khawatir dan prihatin akan pencurian atas kekayaan seni dan budaya kita yang amat luar biasa potensi. Apalagi, sekarang zaman teknologi canggih dimana pencurian bisa dilakukan dengan mudah”, ungkap Megawati pada acara FGD dan Workshop Pelestarian Tradisi Budaya Bali Melalui Perlindungan Kekayaan Intelektual, di Kota Denpasar, Bali, Jumat (21/6).

BACA JUGA  Ormas Pertama yang Hadir Membantu Pemerintah dan Masyarakat

Di acara yang dihadiri Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga dan seluruh Bupati dan Walikota se-Provinsi Bali, Megawati menekankan bahwa pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap HAKI harus terus didalami. “Banyak orang sudah bicara HAKI, namun tidak sedikit juga yang paham. HAKI itu harus diseriusi agar masyarakat paham karena orang seluruh dunia memakainya”, ujar Megawati.

Sayangnya, lanjut Megawati, bila bicara HAKI, para elit hanya manggut-manggut saja, sementara rakyat di bawah mengeluh mahal dalam mengurus HAKI untuk produk ciptaannya. “Saya yakin masyarakat di bawah banyak yang belum paham. Selain itu, jangan sampai sudah tahu, tapi tidak tahu bagaimana jalannya atau mengurusnya”, kata Megawati.

BACA JUGA  Apel Jam Pimpinan, Kapolresta Magelang Beri Penghargaan Personel Berprestasi

Megawati kembali menegaskan bahwa pencurian kekayaan intelektual bangsa ini sudah amat memprihatinkan. “Kekayaan kita sangat luar biasa dari segala sisi, baik seni, budaya, hingga kekayaan hayati. Apakah ada yang tahu jenis-jenis pohon hayati asli Indonesia? Apakah topeng asli leluhur kita masih ada atau sudah diambil?”, tukas Megawati.

BACA JUGA  Sidak Kapolda Metro Jaya Gelar Operasi Harga Pangan Pasar Pal Merah Jakarta

Megawati bercerita dirinya pernah berkunjung ke Mesir. Saat itu, dia bertanya pada seorang kurator sejarah Mesir, bagaimana cara Mesir melindungi warisan seni dan budaya leluhurnya. “Saya mendapat jawaban, warisan kekayaan seni dan budaya Mesir sebagian besar sudah ada di London. Di Bali banyak sekali Puri, bagaimana kita melindunginya?”, ucap Megawati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *