Porosnusantara.co.id – Kerja sama dan hubungan diplomatik Indonesia dan Italia konsisten berdasarkan prinsip saling menghormati dan kepercayaan sejak 1949. Hal ini ditunjukkan dengan perdagangan antara kedua negara dalam periode 2016-2018 yang mengalami rata-rata eskalasi rata-rata sebesar 12%.
“Kami menghargai hubungan baik ini. Kedua negara terus membangun kerja sama yang lebih kuat, bisa dilihat dari pertumbuhan positif di bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto saat menghadiri acara Italian National Day di Shangri- La Hotel.
Airlangga menilai, masih banyak peluang yang belum dimanfaatkan secara maksimal serta potensi yang lebih besar dalam perdagangan bilateral. “Saya melihat produk ekspor kedua negara bersifat saling melengkapi,” terangnya.
Airlangga menyebut, bila dilihat dari neraca perdagangan Indonesia dan Italia, potensi yang bisa dioptimalkan adalah produk industri yang mendominasi perdagangan antara Indonesia dan Italia, yaitu, besi dan baja, produk kimia, alas kaki, karet, rempah-rempah, kopi serta teh.
“Besi dan baja, misalnya, Italia telah menjadi pasar ekspor kedelapan terbesar dari Indonesia pada tahun 2018. Selain itu, Italia adalah basis manufaktur terbesar kedua di Uni Eropa yang memasok berbagai jenis produk industri ke Indonesia,” tegasnya.
Airlangga menerangkan, Italia dikenal luas sebagai negara terkemuka dalam ekspor mesin dan solusi mekanik, produk logam, otomotif, industri dan peralatan transportasi, produk kimia dan serat sintetis, serta peralatan listrik dan elektronik.
“Untuk tujuan ini, Indonesia adalah mitra yang cocok untuk Italia dalam pengembangan industri. Kami menawarkan banyak kualitas, dari tenaga kerja berkualitas tinggi dan kapasitas produksi, hingga pasar domestik yang berkembang,” jelasnya.