Jakarta, Poros Nusantara – Ketua Tim Pemenangan Prabowo – Sandiaga Uno, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso memberikan pembekalan kepada relawan capres dan cawapres Prabowo Subiyanto dan Sandiaga Uno di Aula Universitas Bung Karno.
Puluhan ormas melakukan konsolidasi dari berbagai kalangan untuk memberikan dukungan terhadap Pasangan Pabrowo dan Sandi. Ada beberapa ormas yang sudah mendukung dan ada pula ormas yang unik, seperti Partai Emak-Emak, Gentari (Gerakan Cinta Negeri).
Djoko mengatakan waktu masih duduk dibangku SMP kita mendapatkan pelajaran sejarah. Kurang lebih 350 tahun Indonesia dijajah Belanda yang didalamnya ada VOC (perusahaan Dagang bentukan Belanda) yang bertujuan menguras kekayaan Indonesia.
“Tak ubahnya kondisi bangsa saat ini yang tengah menghadapi VOC-nisasi. Dimana asing berupaya mengeruk kekayaan Indonesia dengan beragam caranya. Akhirnya, rakyat kita menjadi miskin dan jadi penonton di negeri sendiri. Inilah penjajahan gaya baru di era modern sekarang ini,” ujar Djoko.
Menurut Djoko bahwa kepemilikan tanah 80 persen dikuasai oleh asing, sisanya oleh pribumi. Ini sungguh memprihatinkan kita semua. Maka dari itu, saya mengajak kepada para relawan untuk memenangkan Prabowo Sandi agar kita menjadi tuan di negeri sendiri.
Djoko menegaskan kita harus koreksi diri kita, dimana letak kesalahannya. Salah hal yang bisa kita lakukan adalah melakukan perubahan karakter pada setiap anak bangsa ini agar menjadi negara maju.
Lebih lanjut, Djoko mengatakan Kita harus waspadai terhadap ancaman-ancaman dari asing terhadap negara Indonesia, sebagaimana yang disampaikan Prabowo pada 2030 beberapa waktu lalu, Indonesia akan hilang. “Sebenarnya, Prabowo sudah berfikir 100 tahun yang akan datang, makanya dia selalu mengingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia,” ujar Djoko.
Djoko Santoro memberikan pengarahan kepada para relawan agar dalam memenangkan Probowo-Sandi disertai penuh dengan percaya diri, pengorbanan yang tulus dan ikhlas, bersatu dan tidak mudah menyerah. Apalagi kubu yang sebelah sana memiliki kekuatan yang terstruktur dan barisannya rapi.
“Jadi, harus bisa merebut hati dan pikiran rakyat dengan santun, ramah dan perilaku yang baik serta memiliki rasa empati kepada persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat,” kata Djoko.
Djoko menerangkan, pada prinsipnya kita sudah bisa melaksanakan Pancasila, sila ke 4 yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.
“Tapi sila ke lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang belum terwujud. Inilah yang akan program Prabowo – Sandi, yaitu masalah ekonomi yang kita perjuangkan,” terang pria yang juga mantan Panglima TNI ini.
Akhir-akhir ini muncul gerakan emak-emak yang menyuarakan terjadinya perubahan bagi bangsa. “Saya mengapresiasi Wanita Indonesia, pasalnya, mereka tangguh dalam menghadapi persoalan kehidupan. Emak-emak di Bantam berjuang untuk anak-anaknya, sama halnya juga wanita di Madura yang membantu jualan sate suaminya,” tegas Djoko.
Sementara itu, Satgas Federasi Pekerja Mandiri (FPM), H. Bram Bani sedang melakukan konsolidasi ke dalam dan siap memenangkan Prabowo – Sandi dalam bentuk apapun, serta menonjolkan program ekonomi, terutama emak-emak yang terkena dampak langsung dari pelemahan rupiah, seperti harga tempe, tahu, dan lain-lain yang merangkak naik. Maka dari itu, “Satgas FPM menyerukan kampanye dengan santun, perilaku yang baik dan menghargai semua anak bangsa agar bisa merebut hati dan simpati rakyat Indonesia.
Laporan : Windarto